Mei 2, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Perusahaan-perusahaan Indonesia mengincar peluang di sektor makanan dan minuman di Kamboja

Perusahaan-perusahaan Indonesia mengincar peluang di sektor makanan dan minuman di Kamboja

Banyak perusahaan Indonesia yang fokus pada sektor makanan dan minuman (F&B) di Kamboja, mengingat potensi pasar yang besar di negara tersebut, menurut orang dalam industri.

Berbicara kepada Khmer Times di sela-sela Pameran Dagang Indonesia (TEI) ke-38 di Jakarta baru-baru ini, ia mengatakan prospek pertumbuhan Kamboja termasuk yang terbaik di kawasan ini dan sektor makanan dan minumannya memiliki potensi yang sangat besar.

Asisten manajer bisnis internasional Khong Guan Group, Anrio Delon, mengatakan kepada Khmer Times bahwa perusahaannya mengincar pasar Kamboja secara luas dan berencana meluncurkan produk baru. “Kami memasuki pasar Kamboja dengan coklat serpihan pada awal tahun 2023. Sejak itu, kami menyadari potensi besar pasar Kamboja.

“Enam bulan yang lalu, kami memperkenalkan wafer coklat-strawberry kami ke pasar Kamboja dan langsung sukses. Ini adalah produk yang unik karena merupakan wafer coklat dengan krim stroberi dan kami bertaruh besar pada produk ini. Kami tidak memiliki produk langsung pesaing dalam aliran produk ini.

“Kami kini berencana memperkenalkan produk lain ke pasar, termasuk biskuit Monde Genji Pie yang aslinya merupakan produk Perancis. Kami berharap produk ini bisa sukses besar di Kamboja dan negara ASEAN lainnya. Di Indonesia, kami punya 99 persen pangsa pasar dalam penjualan produk ini karena kami tidak memiliki persaingan.

Perusahaan akan meluncurkan empat rasa Biskuit Pie Monde Genji di Kamboja dalam beberapa hari mendatang, kata Antonio Delon. “Awal tahun 2024, kami akan memperkenalkan wafer rasa baru di Kamboja, termasuk Chocomilk dan lainnya.

“Perusahaan ini dengan cepat memperluas portofolio bisnisnya di Kamboja. Berdasarkan apa yang kami pelajari dari distributor dan agen kami di negara tersebut, pasar makanan dan minuman di Kamboja sedang berada pada jalur pertumbuhan yang sangat besar, dan kami sangat yakin dapat meraih kesuksesan besar di sana dengan meningkatnya jumlah konsumen domestik. konsumsi dan jumlah wisatawan.Produk kami sekarang tersedia di seluruh provinsi di Kamboja.

READ  Seniman Indonesia Uniser atas karya seninya yang melampaui batas waktu, batas, dan budaya

Berbicara kepada Khmer Times, eksekutif bisnis Indonesia Djigra Rahma, yang mewakili Tempe Asaki, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri pada hidangan vegetarian, mengatakan pihaknya mengincar pasar Kamboja sebagai bagian dari peluang masa depan. “Kami secara aktif mencari distributor di Kamboja, karena kami mengakuinya sebagai pasar penting di kawasan ASEAN. Kami percaya bahwa memperkenalkan produk-produk ramah lingkungan ke pasar Kamboja tidak hanya akan berkontribusi pada perekonomian lokal, namun juga mendorong kebiasaan makan ramah lingkungan di wilayah tersebut.

Dzigra mengatakan perusahaan secara aktif berupaya memperluas kehadirannya di berbagai pasar dan negara. “Tempe, produk fermentasi kedelai, merupakan pilihan bergizi tinggi, terutama karena kandungan proteinnya yang luar biasa. Terlebih lagi, berbeda dengan daging merah, produksi tempe menghasilkan emisi yang jauh lebih rendah, yang memainkan peran penting dalam membentuk masa depan keberlanjutan. Selain itu, karena merupakan pangan nabati, tempe menjadi pilihan pangan yang sangat baik bagi para vegetarian dan vegan,” tuturnya.

“Yang penting, popularitas pola makan vegetarian dan vegan mencerminkan upaya sadar untuk mengurangi emisi dan mempromosikan praktik berkelanjutan, dan Kamboja adalah pemimpin dalam mempromosikan praktik berkelanjutan di kawasan ini,” tambahnya.

Sebelumnya, berbicara kepada Khmer Times, Koh Yuen Loo, kepala penjualan dan layanan makanan di perusahaan makanan cepat saji Indonesia Sriya Seu, mengatakan perusahaannya sedang mencari distributor karena sektor makanan dan minumannya di Kamboja berkembang pesat.

“Cita rasa Indonesia tidak ada bandingannya di kawasan ini, dan kami yakin dapat mencapai kesuksesan besar di pasar ASEAN lainnya seperti Kamboja,” kata Lu.