Perusahaan tambang emas PT Archi Indonesia tengah menjajaki potensi pengembangan panas bumi di konsesi pertambangan Toka Tindung di Sulawesi.
PT Archi Indonesia (ARCI), produsen emas murni terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, saat ini sedang dalam proses mengevaluasi potensi diversifikasi ke pasar energi terbarukan melalui usaha patungan dengan PT Ormat Geothermal Indonesia.
Keputusan untuk mendirikan anak perusahaan panas bumi saat ini masih tertunda. Faktor penentu penting adalah hasil “ thermal check” atau penilaian panas bumi yang dilakukan PT Ormat Geothermal Indonesia di wilayah konsesi pertambangan emas Toka Tintung yang terletak di Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Hasil penilaian ini diharapkan keluar pada pertengahan September 2023.
Rencana pengembangan tenaga panas bumi pertama kali diumumkan oleh ARCI pada pertengahan tahun 2023. Rudy Suhendra, Direktur ARCI, menjelaskan bisnis panas bumi merupakan prospek yang menarik dan ia belum yakin apakah perusahaan tambang emas lain akan terjun ke bisnis tersebut.
Proyek panas bumi yang sedang diselidiki ARCI dan Ormat memiliki kapasitas 30 MW. Hal ini masih diverifikasi oleh pengukuran termal dan penelitian berkelanjutan. Jika berhasil, anak perusahaan akan didirikan, setelah itu rencana eksplorasi dan pekerjaan konstruksi lebih lanjut akan ditetapkan.
Sistem serupa dapat ditemukan di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Lihir di Papua Nugini, di mana bijih emas ditambang di ladang panas bumi aktif terbuka.
Sumber: Kontan.co.id Dan Bisnis.com
More Stories
Nota Kesepahaman tentang Transfer Teknologi Mineral Penting Indonesia, Inggris
Airbus Bermitra Rakit H145 Baru TNI AU
FIFA dan Indonesia bersama-sama merenovasi 21 stadion sepak bola dengan biaya $175 juta