Dengan menggunakan teknik baru yang disebut ablasi laser seri-U (LA-U-series), para arkeolog telah menentukan tanggal ulang beberapa seni gua paling awal di wilayah Maros-Bangep, Sulawesi Selatan dan menentukan usia patung-patung yang secara gaya serupa dari Maros lainnya. Situs Pangkep. Mereka menemukan bahwa adegan perburuan di situs gua Liang Bulu 'Sibang 4, yang pertama kali diperkirakan menggunakan pendekatan sebelumnya setidaknya 43.900 tahun yang lalu, setidaknya berusia 50.200 tahun (+- 2.200 tahun). Setidaknya 4.040 tahun lebih tua dari perkiraan. Mereka menetapkan usia minimum 53.500 tahun (+- 2.300 tahun) untuk gambaran seni gua yang baru di Liang Karambuang. Dilukis setidaknya 51.200 tahun yang lalu, komposisi naratif yang menggambarkan sosok mirip manusia berinteraksi dengan babi adalah contoh seni representasional dan penceritaan visual paling awal yang masih ada di dunia saat ini.
Seni cadas prasejarah memberikan wawasan penting tentang budaya manusia masa lalu, namun secara umum sulit untuk ditanggalkan secara akurat dan dapat diandalkan.
Selama beberapa dekade terakhir, metode seri U berbasis solusi telah digunakan untuk menentukan tanggal awal seni cadas di banyak wilayah, termasuk Eropa Barat, Kepulauan Asia Tenggara, dan Siberia.
Di Spanyol, stensil tangan diperkirakan berasal dari setidaknya 64.800 tahun yang lalu menggunakan analisis seri U terhadap kalsit di atasnya, dan oleh karena itu dikaitkan dengan Neanderthal.
Sejauh ini, bukti paling awal seni figuratif mencakup lukisan naturalistik babi berbungkus Sulawesi di Liang Tedongnge, Maros-Bangkep, yang berumur setidaknya 45.500 tahun yang lalu dengan menggunakan larutan seri U.
“Kami sebelumnya telah menggunakan seni cadas yang sangat tua di dua wilayah Indonesia, Sulawesi dan Kalimantan, namun teknik ablasi laser seri U (LA-U-series) baru kami lebih presisi,” lapor Griffith University. Profesor Maxime Aubert, penulis senior studi ini.
“Hal ini memungkinkan kita mengetahui usia lapisan kalsium karbonat paling awal yang terbentuk dalam karya seni tersebut dan lebih dekat dengan waktu karya seni tersebut diciptakan. Hal ini akan merevolusi penanggalan seni cadas.
“Teknik inovatif yang kami rintis memungkinkan kami membuat 'peta' rinci lapisan kalsium karbonat,” kata Profesor Renaud Jones-Boyau dari University of Southern Cross, salah satu penulis studi tersebut.
“Kemampuan ini memberdayakan kita untuk menentukan dan menjauh dari area yang dipengaruhi oleh proses diagenesis alami yang muncul dari sejarah pertumbuhan yang kompleks.”
“Hasilnya, penentuan usia seni cadas kita akan menjadi lebih kuat dan dapat diandalkan.”
Penemuan bahwa lukisan Liang Karambuang setidaknya berumur 51.200 tahun mempunyai implikasi penting bagi pemahaman kita tentang asal usul seni rupa awal.
“Hasil kami cukup mengejutkan: terlepas dari beberapa temuan kontroversial di Spanyol, tidak ada karya seni Zaman Es Eropa yang diketahui mendekati usia 50.000 tahun,” kata penulis pertama studi Adi Agus Octaviana, pakar seni cadas di National Research and Research. Badan Inovasi di Jakarta dan mahasiswa Ph.D.
Para ilmuwan juga menggunakan teknik seri LA-U untuk menentukan penanggalan ulang endapan kalsium karbonat di atas lukisan gua di situs gua Liang Bulu 'Sibang 4.
Lukisan tersebut memuat 'adegan' naratif tokoh therianthropes (sebagian manusia, sebagian hewan) yang berburu babi kutil dan kerbau kerdil dan menurut kelompok tersebut diperkirakan berasal dari setidaknya 43.900 tahun yang lalu.
Dengan menggunakan teknik barunya, penulis membuktikan bahwa karya seni tersebut berusia 4.040 tahun, dengan usia minimal sekitar 48.000 tahun.
“Seni gua Liang Karambuang dan Liang Bulu' Sibang 4 memberikan pencerahan baru tentang betapa besarnya usia dan peran penting penceritaan dalam sejarah seni,” kata Profesor Adam Broome dari Griffith University, salah satu penulis studi tersebut.
“Patut dicatat bahwa seni gua tertua yang kami temukan sejauh ini di Sulawesi berisi pemandangan yang dapat dikenali: yaitu, lukisan yang menggambarkan manusia dan hewan berinteraksi, yang dapat kami simpulkan dimaksudkan oleh sang seniman untuk mengomunikasikan semacam cerita – sebuah narasi.”
“Ini adalah penemuan baru, karena pandangan akademis mengenai seni gua figuratif awal telah lama menyatakan bahwa seni tersebut terdiri dari panel satu figur tanpa adegan terbuka, dan representasi gambar dari penceritaan muncul jauh kemudian dalam seni Eropa.”
Penemuan ini menunjukkan bahwa bercerita adalah bagian penting dari budaya seni manusia purba di Indonesia.
“Manusia telah bercerita selama lebih dari 51.200 tahun, namun karena kata-kata tidak menjadi fosil, kita hanya bisa menggunakan cara tidak langsung, seperti menggambarkan pemandangan dalam seni – dan seni Sulawesi adalah bukti tertua yang diketahui saat ini. Arkeologi,” kata Octaviana.
Itu Temuan muncul di majalah Alam.
_____
AA Oktaviana Dan memang adaL. Seni gua di Indonesia 51.200 tahun yang lalu. Alam, diterbitkan online 3 Juli 2024; doi: 10.1038/s41586-024-07541-7
More Stories
Para hakim di Indonesia telah memulai aksi mogok selama seminggu untuk menuntut kenaikan gaji
Indonesia akan menerima lebih dari 500 kendaraan tempur dan pendukung baru
Lima spesies keong darat Indonesia mempunyai potensi sebagai obat