JAKARTA, 2 Oktober (Reuters) – Presiden Indonesia Joko Widodo pada hari Senin meresmikan jalur kereta api berkecepatan tinggi senilai $7,3 miliar yang menghubungkan ibu kota negara ke kota Bandung, sebuah proyek yang didukung Tiongkok namun mengalami banyak komplikasi.
Jalur kereta api sepanjang 142 kilometer (88,23 mil), salah satu proyek infrastruktur andalan presiden dan bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok, telah diganggu oleh berbagai masalah mulai dari masalah pengadaan tanah, penundaan terkait pandemi, dan biaya yang membengkak.
Peluncuran kereta peluru yang diberi nama “Whoosh” pada hari Senin ini jauh dari target awal tahun 2019.
“Namanya terinspirasi dari suara kereta berkecepatan tinggi,” kata Jokowi, sapaan akrab Presiden, saat peluncuran.
Kecepatan operasional maksimum kereta api ini akan mencapai 350 kilometer (217 mil) per jam, kata Jokowi, seraya menyebutnya sebagai “modernisasi transportasi massal kita yang ramah lingkungan.”
Menteri Senior Luhud Panjaitan, yang mengawasi proyek tersebut, mengatakan pada peresmian bahwa uji coba gratis kereta peluru akan diperpanjang mulai minggu kedua bulan September dan harga tiket akan diterapkan pada pertengahan Oktober.
Konsorsium perusahaan Indonesia dan Tiongkok membangun jalur kereta api tersebut.
laporan Yuddy Cahya Budiman; Oleh Ananda Theresia; Disunting oleh Gayatri Suryo dan Jerry Doyle
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya