Desember 2, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Gereja Kristen Indonesia akhirnya dibangun setelah 15 tahun berkonflik dengan komunitas Muslim

Gereja Kristen Indonesia akhirnya dibangun setelah 15 tahun berkonflik dengan komunitas Muslim

KOTA BOKOR, JAWA BARAT – Di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, hampir mustahil bagi jemaah Kristen untuk membangun gedung gereja karena sebagian besar masyarakat Islam tidak mengizinkannya.

Bentrokan sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia, di mana kelompok Muslim radikal mengancam dan melecehkan umat Kristen, yang terpaksa beribadah di jalanan karena pemerintah telah menutup gereja mereka.

Meskipun Indonesia mayoritas beragama Islam, konstitusinya menjamin kebebasan beragama. Namun, gereja-gereja Kristen ditolak izin mendirikan bangunannya karena adanya tentangan dari masyarakat.

Persyaratan utamanya adalah persetujuan yang ditandatangani oleh 60 negara tetangga.

Pada tahun 2006, Gereja Kristen Yasmin mendapat izin mendirikan bangunan dari pemerintah kota Bogor, namun segera mendapat tentangan dari warga setempat, yang menyatakan bahwa jemaatnya telah memberikan tanda tangan palsu untuk memenuhi persyaratan tersebut. Pada tahun 2008, izin mendirikan bangunan dibatalkan dan bangunan setengah berdiri ditutup.

Menurut Wali Kota Bima Arya Sugiardo, warga khawatir dengan apa yang mereka anggap sebagai kegiatan misionaris Kristen dan gereja yang tumbuh di wilayah Muslim.

“Masyarakat setempat tidak hanya menolak isu dakwah, tapi melihat beberapa aksi massa, demonstrasi, sehingga berdampak pada keharmonisan sosial,” kata Sugiardo.

Karena ketakutan tersebut, jamaah terpaksa berkumpul di luar untuk beribadah.

Ketua Pendeta Gereja Kristen Yasmin, Dry Santoso menjelaskan, “Kami mengadakan kebaktian di depan Istana Kepresidenan dan di trotoar depan gedung kami yang belum selesai selama lebih dari setahun. Kami tidak ada masalah dengan masyarakat. pihak luar yang mengorganisir protes terhadap kami mempengaruhi perdamaian dan ketertiban di masyarakat.”

Masalah tersebut terselesaikan pada tahun 2019 ketika Sugiardo menawarkan relokasi gereja. Setelah perjuangan panjang selama 15 tahun, kini telah selesai dibangun gedung gereja yang indah sehingga jemaah dapat beribadah dengan leluasa.

READ  Bisakah Indonesia Menghalangi Anak Perusahaan Nuklir Asing di Maritime Choke Points?

Tampak luar gedung Gereja Kristen Yasmin yang baru selesai dibangun. (Kredit foto: CBN News)

Menurut pejabat setempat dan pimpinan gereja, gedung gereja tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga merupakan bukti pluralisme dan toleransi beragama di Indonesia.

Pembelajaran dari kasus Gereja Yasmin adalah dialog terbuka dan komitmen para pemimpin untuk menyelesaikan masalah ini. Dan kita harus memegang teguh prinsip Bhinneka Tunggal Ika, kata Sugiardo.

Pendeta Darwin Dharmawan, yang merupakan bagian dari tim perunding, menggambarkan resolusi tersebut sebagai keajaiban dan kemenangan bagi semua.

“Sebagai warga negara kita harus taat hukum. Konstitusi menjamin kita bisa beribadah sesuai keyakinan masing-masing, tapi di sisi lain kita harus rukun dengan anggota lainnya,” kata Santoso. “Pemerintah Bogor mempersulit kami mendapatkan lahan dan izin gratis.”

Ia menambahkan, “Kami percaya bahwa Tuhan dapat menggunakan siapa pun sebagai instrumen-Nya untuk mencapai rencana-Nya, dan bahkan jika itu membutuhkan proses yang panjang, Dia akan menyelesaikannya.”

***Silakan mendaftar Buletin CBN Dan unduh Aplikasi Berita CBN Untuk memastikan Anda terus menerima berita terbaru.***