Produsen mobil China Wuling telah menyerahkan 100 unit pertama Air EV kepada pemiliknya di Jakarta, Indonesia. Perusahaan mengatakan itu mengikuti pembukaan buku pesanan merek untuk kendaraan listrik kompak pada bulan Juli, bertepatan dengan ulang tahun kelima merek di pasar Indonesia.
Untuk pasar Indonesia, Air EV hadir dengan garansi umum tiga tahun, 100.000 km, delapan tahun, garansi 120.000 km untuk perakitan sistem baterai kendaraan, dan garansi lima tahun 100.000 km untuk peralatan listrik utama. Komponen.
Varian jangkauan standar Air EV menawarkan jangkauan 200 km dengan baterai lithium ferro-phosphate 17,3 kWh yang dapat diisi ulang dalam 8,5 jam melalui koneksi AC 2,0 kW, dengan 30 kW (41 PS) yang dipasang di belakang. Sebuah motor menggerakkan roda belakang melalui persneling pengurangan kecepatan tunggal.
Varian jarak jauh memiliki baterai 26,7 kWh dengan jangkauan hingga 300 km, yang dapat diisi ulang dalam empat jam melalui koneksi AC 6,6 kW. Menurut situs web Wuling Air EV, ia ditenagai oleh motor yang dipasang di belakang dengan output dan konfigurasi yang sama dengan varian standar.
Fitur pada Air EV termasuk Wuling Indonesian voice command ability (WIND), konektivitas internet, varian jarak jauh sistem dual display 10,25 inci dan sistem home charging.
Harga Wuling Air EV mulai dari 230 juta rupiah (RM69.807) untuk varian dasar, dan hingga 311 juta rupiah (RM94.391) untuk varian jarak jauh. Situs web Wuling Air EV.
“Kami berterima kasih atas sambutan yang hangat dan permintaan yang tinggi dari masyarakat terhadap Wuling Air EV. Kami berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan mobilitas konsumen di tanah air dengan kendaraan ramah lingkungan ini. [and] Saya berharap Air EV dapat menjadi pendamping pengemudi sehari-hari untuk membantu hijau Indonesia,” kata Brand and Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani dalam keterangannya.
Galeri: Wuling Air EV
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya