(Bloomberg) – Obligasi negara Indonesia gagal menghasilkan lebih banyak pendapatan asing daripada rekan-rekan regional mereka, karena kebangkitan kasus Pemerintah telah menghambat pemulihan ekonomi.
Imbal hasil 10-tahun negara itu turun 29 basis poin bulan ini karena bank membeli pinjaman Indonesia, sementara pasokan lumpuh. Total imbal hasil obligasi naik menjadi 1,6%, tertinggi di negara-negara berkembang di Asia.
Ini belum dilakukan sedikit pun karena kelaparan global akan obligasi Indonesia mengancam kematian terkait virus setiap hari dan pemulihan tingkat vaksinasi yang lambat. Pasar kredit negara diatur untuk melihat eksposur bulanan pertama dalam empat bulan, sementara partisipasi asing dalam lelang terbaru adalah yang terendah sejak Maret.
“Orang asing mungkin telah memilih utang mata uang lokal Indonesia,” kata Lawrence Loy, ahli strategi aliran di Asian Rates dan Standard Chartered Bank di Singapura. “Kekhawatiran tentang keterlambatan pemulihan pertumbuhan Indonesia karena variabilitas Covit Delta terus terasa asing.”
Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, tawaran asing sekitar 7,6% dalam lelang obligasi rupee reguler pekan lalu, terendah sejak 3 Maret. Dana asing telah menjual 510 juta obligasi sejauh ini di bulan Juli.
Permintaan luar negeri untuk kredit Indonesia, yang merupakan penentu utama bagi pasar negara berkembang, telah turun sejak awal tahun lalu karena kekhawatiran atas monetisasi pinjaman untuk membiayai upaya bantuan epidemi dan independensi bank sentral telah mengikis kepercayaan investor. Namun, dana global memegang sekitar 23% dari obligasi negara yang tertunda, tertinggi di kawasan ini.
Jika ada pembicaraan tentang pembelian obligasi penyadapan federal memicu volatilitas di pasar global, itu bisa membuat obligasi lokal rentan. Potensi dampak dapat diperbesar dengan spread yang lebih sempit antara obligasi AS dan Indonesia. Selisih antara obligasi rupee 10-tahun dan treasury serupa telah turun menjadi sekitar 500 basis poin dari rata-rata 610 basis poin tahun lalu.
Risiko penjualan utang Indonesia sekarang rendah, ketua bank sentral Jerome Powell mengatakan pada hari Rabu ketika bank sentral bergerak lebih dekat ketika mereka memulai stimulus, tetapi diperlukan lebih banyak perbaikan ekonomi. Pasar sekarang akan pindah ke Jackson Hole di Wyoming bulan depan untuk retret kebijakan tahunan Kansas City Federer dan untuk referensi lebih lanjut ke data PDB Indonesia pada 5 Agustus.
Penurunan imbal hasil AS telah memperlambat varians delta untuk aset pasar berkembang, yang dicatat oleh Goldman Sachs Group Inc. pekan lalu bahwa hal itu bisa terbalik jika imbal hasil treasury naik lagi.
(Kolom kedua memperbarui imbal hasil obligasi dan yang kedelapan adalah data yang akan datang.)
Lebih banyak cerita seperti ini tersedia bloomberg.com
Berlangganan sekarang Pantau terus sumber berita bisnis paling andal.
© 2021 Bloomberg LP
More Stories
Sedikitnya 20 WNI diusir dari Lebanon: FM
Industri TPT Indonesia terancam dengan masuknya impor
Penawaran dan permintaan: BIAS Indonesia berupaya meningkatkan kemampuan pertahanan pada tahun 2024