Desember 23, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Putus asa untuk minum: penduduk desa Indonesia menggali dasar sungai yang kering dalam kekeringan

Putus asa untuk minum: penduduk desa Indonesia menggali dasar sungai yang kering dalam kekeringan

KARANGANYAR, Indonesia, 9 Agustus (Reuters) – Desa Sunardi telah mengalami empat bulan hujan yang panjang dan panas dalam kekeringan yang disebabkan oleh El Nino di Indonesia, sehingga petani tembakau melakukan apa yang dia bisa untuk mendapatkan air: menggali dasar sungai yang kering.

Dalam satu atau dua jam, air—garam dan lumpur—akan mengisi lubang yang baru digali. Banyak warga Sunardi dan desa Karanganyar di provinsi Jawa Tengah membawa pulang air untuk minum, mencuci dan mengairi tanaman mereka yang perlahan mati.

“Desa ini sudah mengalami kekeringan sejak April dan sampai sekarang tidak turun hujan. Sumur-sumur di daerah ini sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari aliran sungai,” kata Sunarthi, yang akrab dipanggil dengan nama yang sama. , kata Reuters.

“Semua tanaman di sini, seperti jagung, sudah layu. Tembakau bisa hidup, tapi tidak tumbuh optimal, jadi kami harus mengairi dengan air sungai.”

Desa Sunardi telah mengeruk dasar sungai sejak Juni dan sumur mengering.

Badan Meteorologi Indonesia (BMKG) mengatakan fenomena cuaca El Nino membawa cuaca panas dan kering yang berkepanjangan, mempengaruhi lebih dari dua pertiga wilayah negara yang luas kecuali Jawa, bagian utara Kalimantan dan wilayah pesisir. Sumatra.

Sunardi, seorang petani tembakau berusia 52 tahun, mengumpulkan air keruh untuk kebutuhan sehari-harinya dari sumur gali tangan di satu-satunya sungai kering yang tersisa dari sungai yang pernah mengalir sejak kekeringan melanda Kabupaten Krobokan di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. , 27 Juli 2023. REUTERS/Heru Asprihanto/File Foto

Jumlah penduduk di wilayah tersebut melebihi 70% dari total penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 200 juta jiwa, kata Arthasena Sopaheluwakan, Wakil Presiden Klimatologi BMKG.

Para ilmuwan mengatakan El Niño telah menyebabkan gelombang panas ekstrem di kota-kota dari Beijing hingga Roma, meningkatkan risiko kebakaran hutan dan memengaruhi tanaman seperti gandum, minyak kelapa sawit, dan beras.

Pertanian menyumbang hampir 14% dari PDB Indonesia, dan sekitar sepertiga dari angkatan kerja bekerja di bidang pertanian, menurut data resmi pemerintah.

Tris Adi Sukoko, seorang pejabat BMKG di Jawa Tengah, mengatakan curah hujan di wilayah itu sangat rendah sehingga warga desa seperti Sunardi harus mengubah sistem tanam mereka.

Tapi petani mengatakan sudah terlambat.

“Kalaupun sungai di sini benar-benar kering, kita harus mencarinya di mana pun,” ujarnya.

Laporan oleh Budi Pourwanto dan Johan Pournomo; Ditulis oleh Stanley Vidianto; Editing oleh Miral Fahmi

Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.