“Kami berharap Indonesia dapat segera bergabung dalam keanggotaan BRICS, meskipun Presiden Jokowi tetap akan mengkaji ulang keanggotaannya dalam BRICS,” ujarnya. Ketua DPR RI Bangar Said Abdullah (foto) saat rapat kerja dengan Pemerintah..
Badan Anggaran Kongres Rakyat (Parlemen) Republik Indonesia mendesak pimpinan negara untuk bergabung dengan Asosiasi Ekonomi BRICS. Keanggotaan Indonesia dalam Aliansi Negara Berkembang dikatakan memberikan banyak manfaat.
Ia mengatakan Indonesia tertarik bergabung dengan BRICS untuk menjadikan perekonomian global lebih adil dan stabil. Secara khusus, dukungan terhadap kebijakan Indonesia mengenai pengembangan aktif pengolahan dan pengembangan penyelesaian mata uang lokal.
“Semangat BRICS harus menjadi harapan baru Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS, mendorong investasi, memberikan pembiayaan pembangunan yang lebih murah dan pasar ekspor baru,” ujarnya.
Ia mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai perlambatan ekonomi, karena Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) merupakan tiga mitra dagang strategis. “Kita perlu mewaspadai tiga raksasa ekonomi dunia ini. Menurut Bank Dunia, Tiongkok, Jepang, dan AS akan memperlambat perekonomian tahun depan,” ujarnya.
Bergabungnya Indonesia dengan BRICS akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap negara-negara maju tersebut.
Terkait kemungkinan Indonesia bergabung dengan BRICS, Presiden Joko Widodo mengatakan akan menjajaki terlebih dahulu kemungkinan tersebut. Presiden tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan ini.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya