Presiden Ferdinand R. Dalam percakapan telepon baru-baru ini, Marcos Jr. menyampaikan ucapan selamatnya kepada Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto, yang memimpin pemilihan presiden. Kedua pemimpin menyatakan komitmennya untuk memperkuat hubungan bilateral antara Filipina dan Indonesia.
Presiden Marcos menyoroti hubungan jangka panjang kedua negara selama lebih dari 70 tahun sejak mereka secara resmi menjalin hubungan bilateral pada 24 November 1949. Dia menekankan pengembangan ikatan tradisional dan menyatakan minatnya untuk menjajaki kemungkinan-kemungkinan baru dengan Prabowo.
Dalam panggilan tersebut, Prabowo menyampaikan harapannya untuk bekerja sama dengan pemerintahan Marcos untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Filipina dan Indonesia. Ia menyatakan ketertarikannya untuk memahami pemikiran Presiden Marcos dan menyatakan keinginannya untuk segera bertemu langsung.
Presiden Marcos menyatakan kesediaan Filipina untuk bekerja sama dengan Indonesia, khususnya di bidang transisi energi, logam ramah lingkungan, dan produksi energi. Dia mencatat, beberapa perusahaan Indonesia sudah berinvestasi di Filipina.
Presiden Marcos juga menyatakan harapannya bahwa presiden Indonesia yang akan datang akan melanjutkan hubungan positif yang telah terjalin antara pemerintahannya dan Presiden Indonesia Joko Widodo yang akan keluar. Prabowo meyakinkan Presiden Marcos untuk membangun hubungan yang sejahtera antara kedua negara.
Prabowo menyampaikan harapan terbaiknya kepada keluarga Presiden Marcos dan menyatakan keinginannya untuk bertemu langsung dengannya untuk menyampaikan doa terbaiknya secara langsung kepada Presiden Indonesia mendatang. Para pemimpin menegaskan kembali komitmen mereka untuk meningkatkan kerja sama dan kolaborasi demi keuntungan bersama kedua negara.
berhubungan dengan
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya