Apakah berbagi itu penting atau tidak?
Seorang wanita di Indonesia diberkati untuk menikahi wanita lain dengan suaminya yang sudah menikah, sementara tidak diumumkan pada pernikahan pada 20 Juli.
Peristiwa itu terjadi setelah istrinya, Noor Kuznul Kotima yang berusia 20 tahun, dan Yuvanita Rouri yang berusia 21 tahun pergi mencari tunangannya e Gorik Akbar dan memintanya untuk menikahinya, percaya apa yang telah terjadi dengan “takdir”.
Yuvanita, 20 tahun mantan pacar Cora, mengatakan mereka sudah saling kenal sejak 2016, menurut Harian Metro.
Alih-alih ketika teman-teman mulai menyapanya dengan salah, dia mengetahui melalui media sosial tentang pernikahan yang akan datang.
“Makanya dia minta jadi istrinya juga,” kata Kuznul, menyayangkan Yuvanita tak diundang ke pesta pernikahan pasangan itu.
https://www.facebook.com/photo?fbid=367513471429230&set=pcb.367514104762500
Merarik adalah adat tradisional “menyadap pengantin” bagi masyarakat Lombok, di mana wanita disemangati oleh suaminya sebelum pernikahan.
Penculikan itu adalah bagian dari upacara pengadilan komprehensif yang membutuhkan persetujuan dari kedua orang tua, tetapi tradisi itu sering disalahgunakan untuk membenarkan pernikahan dini, lapor Reuters.
https://www.youtube.com/watch?v=ovgp3x_PfR8
Beberapa menit setelah tiba di rumah Korik, Kuznul menceritakan bagaimana Yuvanita muncul dan memintanya untuk menikahinya.
Saat ditanyai oleh media, Gorik mengungkapkan keterkejutannya atas pergantian peristiwa tersebut dan mengatakan bahwa dia memutuskan untuk menikahi mereka berdua setelah mendiskusikan situasi tersebut dengan keluarganya.
“Mahar untuk keduanya sama, yaitu 1,75 juta rupee (sekitar 4.164),” katanya.
Namun, dia berbagi bahwa keputusan untuk menikahi kedua wanita itu sangat mengkhawatirkan karena dia saat ini menganggur dan sekarang memiliki dua istri untuk mendukungnya.
Baca lebih lanjut: Mengapa begitu banyak bersinar? Pernikahan pasangan Indonesia bertema Hello Kitty menjadi viral di Dictok
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya