Tempo.co, Jakarta – Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo mengimbau umat Katolik di Indonesia untuk tidak menyia-nyiakan suara mereka pada pemilu 2024 mendatang dan memilih pemimpin nasional dengan hati nurani.
“Pilihlah pemimpin dengan bijak dan hati nurani. Siapapun yang dipilih dan diumumkan oleh lembaga pemilu, harus kita terima,” ujarnya dalam konferensi pers Misa Natal di Katedral Jakarta, Senin.
Ia menegaskan, sudah sewajarnya manusia sebagai makhluk Tuhan peduli terhadap sesama, lingkungan hidup, dan kehidupan bangsa.
Kardinal menegaskan, partisipasi dalam pemilu untuk memilih pemimpin nasional merupakan wujud kepentingan dalam kehidupan berbangsa.
Meski berbeda pilihan, ia menekankan umat Katolik tidak boleh mengorbankan persatuan dan persaudaraan. Jangan sampai mereka terpecah belah karena isu yang salah.
Persatuan yang kuat ini harus kita jaga dalam keadaan apapun. Jangan pernah mengorbankan persatuan dan persaudaraan, kata Suhario.
Ia menghimbau umat Katolik untuk mengawasi pemerintahan baru terpilih agar cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terwujud.
“Setelah menerima pemimpin terpilih, tugas kita sebagai bangsa Indonesia yang bertanggung jawab tidak berhenti sampai disitu. Pemimpin terpilih harus kita pantau secara kritis untuk mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.
[1945அரசியலமைப்பின்முன்னுரைஇந்தோனேசியாவின்சுதந்திரப்பிரகடனத்தின்அபிலாஷைகள்”சுதந்திரமானஒன்றுபட்டஇறையாண்மைநீதிமற்றும்வளமானஇந்தோனேசியஅரசை”உருவாக்குவதாகக்கூறுகிறது
இடையில்
ஆசிரியர் தேர்வு: கிறிஸ்மஸ்: டிசம்பர் 18 முதல் 22 வரை சுமார் 860,106 வாகனங்கள் கிரேட்டர் ஜகார்த்தாவிலிருந்து புறப்பட்டன என்று ஜசா மார்கா கூறுகிறார்
இங்கே கிளிக் செய்யவும் பெற Google செய்திகளில் டெம்போவின் சமீபத்திய செய்திகள்
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya