Mei 9, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Indonesia berencana mempelajari manajemen prakiraan cuaca pada WWF ke-10

Indonesia berencana mempelajari manajemen prakiraan cuaca pada WWF ke-10

JAKARTA (ANTARA) – Pada World Water Forum (WWF) ke-10, Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Firdous Ali mengatakan Indonesia dapat menggali, mempelajari, dan meningkatkan manajemen prakiraan cuaca untuk mengatasi cuaca ekstrem.

“Dalam forum tersebut kita dapat menggali lebih jauh, mempelajari dan meningkatkan peran prakiraan cuaca untuk menghadapi cuaca ekstrim,” ujarnya, Sabtu.

Pernyataan tersebut disampaikan Ali saat ditanya mengenai peran WWF dalam membantu Indonesia memitigasi dampak cuaca ekstrem terhadap ketahanan pangan dalam negeri.

Ia mencatat, cuaca dan iklim merupakan fenomena yang dapat diprediksi, tidak seperti gempa bumi yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya atau seberapa kuat gempa tersebut.

Oleh karena itu, ia berharap penelitian mengenai pengelolaan data dan perbaikan prakiraan cuaca dapat membantu Indonesia mengantisipasi iklim ekstrem dan mengurangi dampaknya terhadap masyarakat.

Berita terkait: Sistem informasi hidrometeorologi dapat dimodelkan pada WWF: BMKG

Agar berbagai negara dapat bertukar pikiran, Indonesia mengusulkan untuk membentuk Pusat Praktik Terbaik atau Best Practices for Water and Climate Resilience yang disebut Center of Excellence (COE) for Water and Climate Resilience.

“Indonesia punya sarana dan prasarana. Kami membutuhkan kerja sama internasional dan dukungan dari negara-negara donor,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Teknologi, Industri, dan Lingkungan Hidup PUPR Indra S. Atmavidjaja mengatakan Indonesia akan mengusulkan pembentukan COE pada tahun 2024 WWF untuk menangani pengelolaan air akibat perubahan iklim.

Ia kemudian menyoroti keberadaan Sabo Training Center di Distrik Slayman, Yogyakarta yang nantinya akan menjadi bagian dari COE.

Atmawidjaja yakin dengan dibangunnya Sabo Training Center, Yogyakarta dapat memberikan tempat bagi negara-negara selatan untuk belajar tentang pengelolaan air dan ketahanan iklim.

READ  Insinyur Indonesia kembali ke Korea Selatan untuk proyek pesawat tempur

Berita Terkait: WWF Indonesia berupaya membangun konsensus politik mengenai perubahan iklim