Desember 14, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

CEO KT&G yang baru menghadiri upacara peletakan batu pertama pabrik perusahaan berikutnya di Indonesia

CEO KT&G yang baru menghadiri upacara peletakan batu pertama pabrik perusahaan berikutnya di Indonesia

CEO baru KT&G Bang Kyung-man, kelima dari kanan, dan pejabat lainnya berpose pada upacara peletakan batu pertama pabrik kedua dan ketiga perusahaan di Indonesia pada hari Jumat. [KT&G]

CEO baru KT&G, Bang Kyung-man, menghadiri upacara peletakan batu pertama pabrik kedua dan ketiga pembuat tembakau Korea tersebut di Indonesia, yang rencananya akan didirikan oleh perusahaan tersebut sebagai pusat manufaktur ekspor terbesarnya.

Partisipasi Bong menandai keterlibatan resmi pertamanya di luar negeri sejak mengambil alih jabatan CEO.

Upacara berlangsung pada hari Jumat di Surabaya, Indonesia. Bang dan 80 pejabat penting menghadiri upacara tersebut, termasuk Gubernur Provinsi Jawa Timur Ati Karyono, Wakil Menteri Kementerian Investasi RI Andy Maulana, dan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Korea di Indonesia Han Jong-ho.

Pabrik kedua dan ketiga KT&G di Indonesia, dengan luas total sekitar 190.000 meter persegi (2,04 juta kaki persegi), memiliki total kapasitas produksi hingga 21 miliar batang rokok per tahun. Dijadwalkan untuk mulai beroperasi pada tahun 2026, pabrik-pabrik tersebut diharapkan dapat meningkatkan total kapasitas produksi tahunan KT&G di negara tersebut menjadi 35 miliar batang, menjadikan negara Asia Tenggara tersebut sebagai “basis produksi global terbesar” perusahaan untuk ekspor terutama ke Asia Tenggara.

Usai upacara peletakan batu pertama, Bang mengunjungi pabrik pertama KT&G di Indonesia di Surabaya dan bertemu dengan para karyawan. Dia juga mengunjungi perusahaan tersebut Kantor pusat Asia-Pasifik di Jakarta dan anak perusahaan Indonesia cabang Jakarta Barat untuk memantau kinerja dan memantau kondisi pasar di wilayah tersebut.

“Indonesia menjadi basis manufaktur global utama kami, memperluas bisnis ekspor kami ke pasar Asia-Pasifik dan Timur Tengah,” kata Bang. “Kami akan terus membangun pusat manufaktur global di Indonesia sebagai mesin pertumbuhan utama bagi perusahaan.”

READ  Australia menghadapi kelebihan nikel dari Indonesia

Oleh SEO JI-EUN [[email protected]]