Pedaling Jaya: Pebulu tangkis ganda putri M.S. Dina-Berly Dawn melihat prestasi Gracia Polia/Afriani Rahu Indonesia di Olimpiade dan mendorongnya untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Gracia/Afriani mengakhiri penantian Indonesia untuk emas Olimpiade ganda putri setelah pasangan China Chen Qingsen/Jia Yifan melaju ke final 21-19, 21-15 di Tokyo, Senin.
Indonesia telah memenangkan emas di semua cabang sejak diperkenalkannya bulu tangkis kecuali ganda putri di Olimpiade Barcelona 1992.
Dina mengatakan Gracia yang berusia 33 tahun bertekad untuk melakukannya dengan benar di Olimpiade ketiganya.
“Saya belajar bahwa seseorang tidak boleh menyerah… pencapaian yang luar biasa,” kata Dina.
“Akhirnya butuh Polly tiga Olimpiade dan mitra ketiga (Abriani) untuk memenangkan medali dan, di atas segalanya, dia mendapat emas!
“Polia jelas menunjukkan kepada semua orang bahwa usia hanyalah angka. Anda bisa menuai kesuksesan selama Anda antusias dan rajin.
Dina juga belajar bagaimana pasangan dapat berdiri satu sama lain selama masa-masa sulit, seperti yang ditunjukkan oleh pasangan peringkat 1 dunia Jepang Sayaka Hirota/Yuki Fukushima.
Meski Sayaga-Yuki mampu bermain dengan sangat baik, Sayaka terjatuh dan terluka. Jadi ketika mereka muncul di hadapan Kingsen-Yifani, mereka menangis. Saya tidak dapat menahan air mata saya mengetahui rasa sakit yang Sayaga harus tanggung.
“Sungguh menakjubkan melihat seberapa jauh para atlet dapat mendorong diri mereka sendiri untuk memberikan kinerja yang luar biasa di Olimpiade.
“Kedua pasangan berpelukan setelah pertandingan. Itu adalah momen yang emosional.”
Berley menggemakan sentimen Dina dan senang memiliki pengalaman bermain dua kali melawan petenis peringkat 6 dunia Gracia-Afriani sebelum muncul sebagai juara Olimpiade.
Pertemuan terakhir mereka adalah di perempat final Thailand Open pada Januari lalu. Muthu-Dina kalah 15-21, 12-21.
“Saya telah melihat pertandingan mereka dan saya selalu menggambarkan bermain melawan mereka. Saya berharap Dina dan saya bisa membuat mimpi Olimpiade di Paris menjadi kenyataan. Burley bersumpah.
Berley mengatakan dia juga terinspirasi oleh rekor medali perunggu Aaron Xia/Cho Wu Yik.
“Aaron-Wui Yig telah membuat kita semua bahagia. Mereka menginspirasi saya untuk melakukan apa yang ingin saya lakukan untuk membuat keluarga dan negara saya bangga.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya