Puluhan pasien COVID-19 meninggal selama akhir pekan di Indonesia setelah sebuah rumah sakit di Yogyakarta kehabisan oksigen.
Sartjitto mencoba mengganti tabung oksigen selama rumah sakit umum padam, tetapi gagal menyelamatkan 63 pasien coviaT-nya karena kota-kota di seluruh negeri sedang meningkat dalam kasus virus corona.
“Rumah sakit ini diubah menjadi tabung oksigen, termasuk 100 tabung yang disumbangkan oleh Polda Yogakarta. Namun, semua upaya telah tertunda, ”kata direktur rumah sakit Rukmono Cisvichando dalam sebuah pernyataan, Minggu pagi.
Cisvishanto mengatakan rumah sakit telah memberi tahu beberapa pejabat, termasuk menteri kesehatan, bahwa oksigen akan keluar pada Sabtu malam.
Peningkatan harian kasus baru di Indonesia telah mendorong rumah sakit untuk membuat unit perawatan intensif sementara dan mendedikasikan pusat-pusat isolasi baru. Setidaknya tiga kuburan baru telah didirikan di ibu kota Jakarta bagi mereka yang memegang pemerintahan 19.
Di lingkungan Jakarta, warga yang membutuhkan oksigen antre pada pukul 6 pagi untuk mengisi tangki untuk orang yang mereka cintai.
Selama seminggu terakhir, Indonesia telah melihat tingginya jumlah kasus baru dan kematian akibat virus corona. Pusat Sumber Daya Virus Corona Johns Hopkins melaporkan 3.298 kematian di negara itu pekan lalu.
Di India, para pejabat mengatakan ribuan penduduk telah diberikan vaksin palsu. Para pejabat mengatakan rekaman itu diberikan di kamp-kamp vaksinasi palsu yang didirikan di beberapa kota, termasuk Mumbai dan Kolkata. Pihak berwenang mengatakan enam orang telah ditangkap sejauh ini sehubungan dengan rekaman palsu tersebut.
Kementerian Kesehatan India pada hari Minggu mengatakan bahwa lebih dari 43.000 kasus COVID-19 baru telah dilaporkan dalam 24 jam sebelumnya.
Di Iran, pihak berwenang menutup banyak bisnis karena variasi delta terus menyebar dan tingkat vaksinasi terus tertinggal. Sepertiga dari populasi Iran telah divaksinasi terhadap virus tersebut.
Sementara itu, Inggris, yang telah memvaksinasi hampir setengah dari populasinya, diperkirakan akan mengakhiri persyaratan masker.
Media Inggris melaporkan pada hari Minggu bahwa rencana 19 Juli Perdana Menteri Boris Johnson untuk “Hari Kemerdekaan” akan menghapus persyaratan topeng hukum.
Layanan VOA Indonesia berkontribusi pada cerita ini. Beberapa informasi datang dari Associated Press dan Reuters.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya