RIYADH: Gubernur Madinah Pangeran Salman bin Sultan mengunjungi Masjid Nabawi dan masjid bersejarah lainnya di kota suci itu pada hari Senin.
Ia didampingi Menteri Haji dan Umrah Tawfiq Al-Rabia serta Kepala Eksekutif Otoritas Pembangunan Daerah Madinah Fahad Albulihashi.
Ketua Komisi Pangeran Salman meninjau acara salat Rauda Suci di Masjid Nabawi.
Ia mengapresiasi upaya mengefektifkan pelayanan bagi pengunjung dan jamaah, meningkatkan pengalaman secara keseluruhan dan memastikan pengalaman menginap yang berkesan bagi para tamu.
Tinggicahaya
Pangeran Salman mengunjungi proyek Al-Ainiya, Suwaiqah Souq, dan menjajaki layanan yang mendukung wirausaha di berbagai sektor kerajinan, termasuk pelatihan, inkubasi, produksi, dan pemasaran.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengunjung dan menyederhanakan pertemuan. Sasarannya antara lain meningkatkan proses rapat, memperkenalkan sistem pembacaan tanggal, meningkatkan layanan melalui aplikasi Nusuk, dan melatih tim khusus untuk mengelola rapat.
Pangeran Salman juga mengunjungi masjid Al-Khamama, Abu Bakr Al-Siddiq dan Omar bin Al-Khattab. Proyek-proyek ini memperkaya pengalaman ziarah, yang mencerminkan komitmen Kerajaan terhadap rehabilitasi situs bersejarah.
Gubernur menyoroti pemeliharaan masjid bersejarah yang sedang berlangsung, yang diprakarsai oleh mendiang Raja Abdulaziz dan dilanjutkan oleh Raja Salman, termasuk restorasi di bawah Program Pemeliharaan Masjid Bersejarah.
Pangeran Salman mengunjungi Masjid Guba dan memeriksa proyek pembangunan terdekat yang meliputi Jadad Guba (Jalan Guba) dan bentangan 3,6 km yang menghubungkan Masjid Nabawi dan Masjid Guba.
Gubernur meninjau konsep desain awal proyek yang dipimpin Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk memperbaiki Masjid Qubah dan sekitarnya. Perluasan bersejarah terbesar sejak didirikan ini bertujuan untuk menambah total luas masjid menjadi 50.000 meter persegi yang mampu menampung 66.000 jamaah.
Pangeran Salman mengunjungi proyek Al-Ainiya, Suwaiqah Souq, dan menjajaki layanan yang mendukung wirausaha di berbagai sektor kerajinan, termasuk pelatihan, inkubasi, produksi, dan pemasaran.
Dia mengunjungi bengkel kerajinan tangan dan menyediakan layanan inkubator proyek Al-Ainiya, peralatan manufaktur dan produksi. Selain itu, ia juga mengunjungi kawasan ritel Suwaika Souk, yang menciptakan kembali pesona bersejarah bangunan dan pasar kuno Madinah.
Pangeran Salman juga meninjau kerajinan tangan dan suvenir yang dirancang untuk para tamu dan pengunjung Madinah, yang berkontribusi dalam memberdayakan perempuan muda di industri ritel.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya