Jakarta
Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat tahun lalu karena melemahnya ekspor akibat rendahnya harga komoditas, data resmi menunjukkan kemarin.
kelas=”cf”>
Negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini tumbuh sebesar 5,05 persen, sedikit lebih tinggi dari perkiraan pemerintah, namun turun dari 5,3 persen pada tahun 2022, menurut Badan Pusat Statistik.
Pertumbuhan kuartal keempat adalah 5,04 persen, sedikit lebih baik dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Konsumsi dalam negeri merupakan pendorong utama perekonomian, mengimbangi keterbelakangan ekspor, kata Amalia Adiningar Vidyasanti, penjabat kepala statistik Indonesia.
“Kontributor utama (pertumbuhan) PDB… adalah konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,82 persen,” kata Vidyashanthi kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa investasi juga tumbuh.
Ekspor hanya tumbuh sebesar 1,32 persen tahun-ke-tahun, sementara impor menyusut sebesar 1,65 persen, data menunjukkan.
Para ekonom memperingatkan akan adanya perlambatan pertumbuhan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang karena pemerintah Indonesia memperketat kebijakan moneter dan permintaan komoditas yang terus melemah.
“Perkiraan kami mengenai kesulitan pertumbuhan negara-negara maju dan harga komoditas yang masih lemah menunjukkan bahwa ekspor akan tetap lemah,” kata Ankita Amajuri dari Capital Economics.
kelas=”cf”>
“Kami pikir perekonomian akan mengalami kesulitan pada kuartal mendatang.”
More Stories
Betapa pemain alami telah mengubah sepakbola Indonesia
Gedut Permata Julia Astrait dari Indonesia adalah Miss Cosmo 2024
Perempuan didesak untuk mengatasi politik uang selama referendum regional di Indonesia