21 Juli (November Terbarukan) – Sunsip Group Pvt. Ltd., pengembang dan operator surya yang berbasis di Singapura, mengusulkan untuk membangun kompleks surya terapung berukuran 2,2 gigawatt di Pulau Batam, Indonesia.
Perusahaan Singapura pada hari Rabu menandatangani nota kesepahaman dengan pejabat zona bebas Indonesia Pathan Bengusahan Badam (BP Badam) yang menguraikan investasi sekitar US $ 2 miliar (யூ 1,7 miliar). Selain panel fotovoltaik (PV), proyek ini juga berencana memasang sistem penyimpan energi berkapasitas 4000 MW.
Taman surya terapung direncanakan untuk menutupi Waduk Duriangkong seluas 1.600 hektar (3.954 hektar) di Padam. Setelah selesai, diharapkan dapat menghasilkan 2.600 gigawatt listrik per tahun, yang sebagian akan dikonsumsi di pulau itu dan sisanya akan diekspor ke Singapura melalui jalur bawah laut.
Konstruksi akan dimulai tahun depan, dengan pekerjaan dijadwalkan akan dimulai pada 2024.
Sunseep ingin membiayai proyek tersebut melalui kombinasi pinjaman bank dan sumber daya internal.
“Kami berharap sistem tata surya terapung akan membantu mengatasi kendala lahan yang dihadapi daerah perkotaan di Asia Tenggara dalam memanfaatkan energi terbarukan,” kata Frank Fuan, salah satu pendiri dan CEO Sunseep.
Awal tahun ini, Sunseep mengubah 5 MW floating sea solar line di Selat Johor antara Semenanjung Malaysia dan Singapura.
(USD 1,0 = Euro 0,850)
More Stories
Sedikitnya 20 WNI diusir dari Lebanon: FM
Industri TPT Indonesia terancam dengan masuknya impor
Penawaran dan permintaan: BIAS Indonesia berupaya meningkatkan kemampuan pertahanan pada tahun 2024