Desember 22, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Presiden Indonesia Jokowi mengimbau para pemudik untuk mendapatkan vaksinasi selama perayaan Hari Raya Idul Fitri

Presiden Indonesia Jokowi mengimbau para pemudik untuk mendapatkan vaksinasi selama perayaan Hari Raya Idul Fitri

JAKARTA, 15 April (Jakarta Post/ANN): Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo mengimbau peserta Hari Raya Idola Fitri (Exit) tahun ini untuk menyelesaikan vaksinasi Covid-19 mereka sebelum keberangkatan. Dua kasus impor dari jenis virus corona baru yang bertanggung jawab atas lonjakan kasus di beberapa negara.

Negara ini sedang mempersiapkan gelombang pelancong rambut terbesar sejak dimulainya pandemi, dengan perkiraan 120 juta orang. Untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, masyarakat tidak akan terbebani oleh pembatasan pergerakan akibat pandemi.

Ketika ditanya bagaimana rencana pemerintah untuk menangani kemungkinan lonjakan kasus selama liburan Muslim, presiden mengatakan vaksinasi itu penting dan orang harus menyelesaikan vaksinasi mereka dan mendapatkan penguat tepat waktu.

“Yang paling penting adalah vaksin dan boosternya [shots]Jadi yang belum melakukannya harus melakukannya,” kata Jokowi kepada wartawan saat berkunjung ke Tebok, Jawa Barat, Kamis.

Presiden mengutip hasil survei serologi Januari lalu yang menunjukkan 99 persen masyarakat Indonesia kebal Covid-19, tetapi ada risiko bagi mereka yang lupa vaksinasi.

“Mereka yang tidak divaksinasi harus berhati-hati. Mereka harus segera mendapatkannya [shots] Jadi semuanya aman dari Covid-19,” kata Jokowi.

Meskipun ada seruan berulang kali untuk mengakhiri rejimen vaksinasi, momentum imunisasi telah melambat karena peluncuran dosis penguat yang lamban.

Hingga Kamis, 174 juta orang telah menyelesaikan vaksinasi primer mereka, dan 68 juta telah menerima dosis penguat pertama mereka.

Meskipun ada sedikit peningkatan beban kasus di Indonesia selama beberapa hari terakhir, Presiden Jokowi mengatakan situasinya menguntungkan untuk perjalanan liburan tanpa gangguan.

“Ada sedikit peningkatan, tapi masih jauh di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia [for concern]Ini adalah 8.000 [daily cases]. Kami masih sekitar 600 hingga 900 [new cases per day]Jadi saya pikir situasinya masih terkendali,” katanya.

Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), negara telah melaporkan lebih dari 900 kasus sehari sejak Selasa, dengan angka Kamis di bawah 1.000. Negara itu melaporkan lebih dari 900 kasus Desember lalu.

> Strain baru terdeteksi

Seruan Presiden datang setelah pihak berwenang mengkonfirmasi dua kasus pertama yang diketahui di negara itu dari strain arcturus baru Covid-19, yang telah menyebabkan peningkatan beban kasus di beberapa negara, termasuk India dan Singapura. Kedua kasus tersebut dianggap impor.

Rolling average tujuh hari Singapura mencapai level tertinggi lima bulan awal bulan ini, menurut Our World in Data. Sementara itu, India telah melaporkan lebih dari 5.000 kasus baru Covid-19 setiap hari sejak 6 April. Terakhir kali angka tersebut terlihat adalah pada September 2022.

Sejauh ini, jenis virus tersebut telah teridentifikasi di sekitar 20 negara, termasuk Indonesia, demikian laporan kantor berita Antara pada Kamis.

Pejabat Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi bahwa sub-varian Covid-19, berkode XBB.1.16, terdeteksi pada dua orang akhir bulan lalu, tetapi menolak untuk mengungkapkan keberadaan mereka. Salah satu kasus melibatkan seorang pelancong asing.

Pakar kesehatan telah mencatat bahwa arcturus kebal terhadap vaksinasi dan antibodi yang dihasilkan oleh infeksi alami dan sangat mudah menular.

Namun, pemerintah telah meremehkan tingkat keparahan jenis virus baru, menekankan bahwa itu tidak berbahaya dan gejalanya tidak akan menjadi parah.

Namun, juru bicara kementerian Siti Nadia Darmisi mengimbau masyarakat untuk mengikuti protokol kebersihan dan mendapatkan dosis penguat untuk mencegah penyebaran virus selama musim rambut.

“Kami mengimbau masyarakat untuk mendapatkan suntikan booster, memakai masker di tempat keramaian dan segera melakukan tes Covid-19 jika sakit,” kata Nadia kepada The Jakarta Post, Jumat.

Arcturus pertama kali terdeteksi pada akhir Januari dan merupakan varian rekombinasi dari BA.2.10.1 dan BA.2.75, dua turunan dari varian Omicron lainnya, BA.2.

Menurut sebuah studi oleh University of Tokyo, Arcturus hampir 1,2 kali lebih menular daripada strain XBB.1.5, versi lain yang sangat menular dari varian Omicron yang dijuluki Kraken.

Bulan lalu, WHO menandai Arcturus sebagai “di bawah pengawasan”.

Pimpinan teknis Covid-19 WHO, Maria Van Gerkov, mengatakan pada konferensi pers baru-baru ini bahwa belum ada bukti yang menunjukkan bahwa strain tersebut menyebabkan gejala yang lebih parah, tetapi diperlukan lebih banyak pengawasan.

Seorang dokter anak India mencatat bahwa beberapa anak yang diduga terinfeksi strain Arcturus mulai menunjukkan tanda-tanda infeksi mata, yang belum pernah terlihat sebelumnya dengan strain Covid-19 lainnya. –Jakarta Post/ANN