JAKARTA (The Jakarta Post/Asia News Network): Pabrik-pabrik di Indonesia berada dalam kondisi yang baik karena indikator prospek utama mencapai level tertinggi dalam delapan bulan.
Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur Indonesia naik menjadi 53,7 pada September, menurut perusahaan data IHS Markit yang berbasis di London, bagian dari S&P Global. Indeks, yang mengukur aktivitas pabrik berdasarkan survei terhadap 400 perusahaan, naik 2 poin dari Januari di Agustus.
“Data survei terbaru konsisten dengan peningkatan yang kuat pada kesehatan sektor manufaktur Indonesia sejak Januari,” kata Ekonom Global S&P Laura Denman dalam rilis berita, Senin (3 Oktober).
PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren kenaikan yang stabil sejak titik terendah di bulan Mei ketika turun menjadi 50,8 poin, meskipun tetap berada di atas ambang batas 50 poin menunjukkan adanya ekspansi dalam aktivitas.
Kinerja Indonesia tepat di atas PMI utama ASEAN sebesar 53,5 poin dan terbaik kedua di antara negara-negara berkembang di kawasan itu, hanya di belakang Thailand yang mencapai 55,7 poin.
Filipina dan Vietnam mengikuti Indonesia dengan masing-masing 52,9 poin dan 52,5 poin, sementara PMI manufaktur Malaysia turun ke wilayah kontraksi dengan 49,1 poin, turun dari 50,3 poin pada Agustus dan angka terendah tahun ini.
More Stories
Para hakim di Indonesia telah memulai aksi mogok selama seminggu untuk menuntut kenaikan gaji
Indonesia akan menerima lebih dari 500 kendaraan tempur dan pendukung baru
Lima spesies keong darat Indonesia mempunyai potensi sebagai obat