KUALA LUMPUR, 7 Juli – Penyanyi dangdut Indonesia Anisa Pahar melelang rumahnya seharga empat miliar rupee (RM1,1 juta) untuk membantu pasien Kovit-19 dan orang yang mereka cintai.
Pengumuman pada hari Minggu aktor terkenal instakram.
“Saya berniat melelang rumah saya seharga empat miliar rupee untuk membantu mereka yang kurang beruntung yang menghadapi Pemerintah-19 dan memerangi epidemi,” katanya.
Fatah-bada penyanyi koyan pekaci nya, Jawa Barat, dikumpulkan dari hasil penjualan rumah akan dikirim ke pasien -19 kovit ekonomi menantang.
“Saya akan menyumbangkan dana untuk membantu orang yang membutuhkan yang berjuang melawan Pemerintah-19.”
“Saya berharap ada penerima manfaat yang bisa mewujudkan impian saya membantu saudara kita yang tidak mampu, terima kasih.”
“Semua orang ingin memiliki kesehatan yang baik.”
Dalam postingan Instagramnya, ia meminta bantuan untuk menyebarkan karya amalnya ke 83.500 pengikut.
Penyanyi populer tahun 90-an itu mengatakan kepada perusahaan media Indonesia Kabanlaki bahwa dana tersebut tidak akan didistribusikan oleh pihak ketiga atau organisasi lain.
“Saya tidak ingin melalui pemerintah.
“Saya melakukan ini secara pribadi dan mendistribusikan dana sendiri.”
Anisa sebelumnya telah menjual barang-barang pribadinya untuk membantu korban banjir di Indonesia.
“Ketika saya menjual mobil saya untuk membantu mereka yang terkena dampak banjir, saya juga secara pribadi memberikan sumbangan,” katanya.
Penyanyi itu mendapat pujian dari para penggemarnya yang berharap keinginan Anisa segera terkabul.
Indonesia melaporkan 31.189 infeksi virus corona baru dan 728 kematian kemarin.
Karena jumlah kasus Pemerintah-19 telah meningkat empat kali lipat dalam sebulan, negara ini menghadapi kekurangan oksigen dan rumah sakit sementara telah didirikan di ibu kota Jakarta untuk meningkatkan insiden infeksi.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya