Desember 25, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Pembuat EV Indonesia mendukung subsidi

Pembuat EV Indonesia mendukung subsidi

JAKARTA: Produsen kendaraan listrik berharap rencana subsidi pembelian mobil listrik dan sepeda motor listrik akan mendongkrak penjualan EV di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Kendaraan Listrik Indonesia, atau Periclindo, Tengono Suandra Boa, mengatakan kepada The Jakarta Post bahwa subsidi tersebut akan meningkatkan tingkat adopsi EV secara signifikan.

Menurut Tengono, sepeda motor listrik berharga 22 juta rupiah (RM6.242), dan subsidi pembelian yang direncanakan sebesar 6,5 juta rupiah (RM1.833) per kendaraan akan menurunkan harga sepeda motor listrik di bawah harga yang sebanding. Sepeda motor bertenaga bahan bakar biasanya berharga sekitar 18 juta rupiah (RM5.075).

“Tantangannya sekarang adalah mengembangkan bimbingan teknis yang lebih efektif untuk memastikan bahwa subsidi tepat sasaran dan distribusinya benar-benar transparan kepada masyarakat,” tambahnya.

Untuk mendongkrak penjualan di dalam negeri, pemerintah sedang menyelesaikan skema subsidi pembelian sekitar Rp 6,5 juta per sepeda motor listrik, kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Bandjaitan. Dia mengatakan skema subsidi pembelian untuk mobil serupa sedang dipertimbangkan, tetapi tidak memberikan rincian apapun.

“Jika Anda ingin mengubah sepeda motor bertenaga gas menjadi listrik tahun depan, lakukanlah. Subsidinya dapat,” kata Luhut dalam forum perbankan yang diselenggarakan media online Katadata dan disiarkan langsung pada 29 November.

Di tengah tingginya harga bahan bakar bensin dan solar, pemerintah mendorong adopsi kendaraan listrik yang lebih cepat di seluruh negeri, yang bertujuan untuk memiliki setidaknya 1,2 juta sepeda motor listrik dan 35.000 mobil listrik di jalanan pada tahun 2024.

Awal tahun ini, Target mengumumkan tujuan untuk meningkatkan jumlah pemilik mobil listrik menjadi 500.000 dalam waktu empat tahun. Untuk itu, instruksi presiden dikeluarkan pada bulan September untuk mewajibkan semua lembaga pemerintah dan kantor daerahnya untuk beralih ke kendaraan listrik, dan perusahaan listrik milik negara PLN untuk menambah jumlah stasiun pengisian daya di seluruh negeri.

Taufiek Bawazier, Direktur Jenderal Departemen Perindustrian Logam, Mesin, Alat Angkut, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, mengatakan per 8 September lalu, hanya ada 3.317 kendaraan roda empat, 21.668 kendaraan roda dua, dan 274 kendaraan roda tiga di jalan. JAKARTA POS/ANN