Desember 27, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Otoritas pelabuhan menuduh kehidupan pelaut Indonesia dalam bahaya

Otoritas pelabuhan menuduh kehidupan pelaut Indonesia dalam bahaya

Taipei, Oktober 19 (CNA) Beberapa pelaut Indonesia menuduh Biro Kelautan dan Pelabuhan memaksa mereka untuk tetap berada di kapal kargo di Pelabuhan Kaohsiung meskipun seorang awak China berusaha membunuh kapten kapal pada Selasa malam.

Menurut Jian Ye, seorang ABK Indonesia, seorang rekan China yang melompati kapal kembali ke kapal berbendera Togo dalam keadaan mabuk dan mulai mengancam kapten Indonesianya dengan pisau.

Dalam sebuah video yang dilihat oleh CNA, seorang anggota tim China muncul untuk meminta petugas polisi yang dipanggil ke tempat kejadian jika “dia punya masalah dengan membunuh orang.”

Jian Ye dan krunya telah ditahan di pelabuhan Kaohsiung sejak 24 Februari, ketika mereka ditarik ke pelabuhan setelah kehilangan daya di dekat perairan Taiwan.

Biro Urusan Maritim dan Pelabuhan Taiwan mengatakan polisi CNA diberitahu tentang pertengkaran antara seorang pelaut Tiongkok dan seorang awak Indonesia pada pukul 22:20 pada hari Selasa dan tiba di tempat kejadian untuk membawa anggota awak Tiongkok itu turun dari kapal dan naik ke kapal.

Biro Kelautan dan Pelabuhan mengatakan anggota awak China itu kembali naik Jian Ye setelah negosiasi dengan perwakilan agen pengiriman yang bertanggung jawab atas kapal kargo.

Ditanya apakah pelaut China itu masih menimbulkan bahaya bagi keselamatan awak Jian Ye, Biro Maritim dan Pelabuhan mengatakan telah meminta pemilik kapal untuk mengirim personel untuk menengahi daripada meningkatkan patroli polisi di daerah tersebut.

Menurut anggota kru Jian Ye Indonesia yang berbicara dengan CNA, Kementerian Transportasi Taiwan memaksa mereka untuk tetap berada di kapal mereka sampai kru baru tiba untuk membebaskan mereka.

Salah satu awak Jian Ye Indonesia mengatakan kepada CNA bahwa dia belum tidur sejak insiden yang melibatkan pelaut China itu, karena takut akan nyawanya.

Saat ditanya oleh CNA, tidak jelas apa alasan para awak kapal dilarang meninggalkan kapal, sementara Biro Kelautan dan Pelabuhan menolak menjelaskan dasar hukum untuk menahan para pelaut di atas kapal.

Menurut Biro Kelautan dan Pelabuhan, WNI yang kontraknya dengan pemilik Jian Ye berakhir pada 6 September, akan diizinkan pergi begitu kru pengganti tiba dari Myanmar.

Biro Urusan Maritim dan Pelabuhan mengatakan kepada CNA bahwa sembilan pelaut Burma saat ini sedang mengajukan permohonan visa mereka untuk memasuki Taiwan, dan mereka telah merekomendasikan perekrutan kru kepada pemilik Jian Ye melalui Persatuan Pelaut Nasional China Taiwan.