Meja Berita Laporan Asia Pasifik
Polisi Indonesia telah menangkap dua tersangka sehubungan dengan serangan di pangkalan militer Kishore yang menewaskan empat tentara akhir pekan lalu. Antara organisasi berita Dari Sorong.
Mayor Jenderal I Neoman Castiasa, Komandan Komando Daerah XVIII/Mete, memberikan penghormatan kepada para prajurit yang gugur, dengan mengatakan “para tersangka mengakui keterlibatan mereka.”
Castiasa mengadakan parade militer sebelum guci tentara dibawa ke kampung halaman mereka untuk pemakaman mereka.
Dua yang disebut pejuang kemerdekaan Papua Barat telah ditahan di tahanan polisi untuk penyelidikan lebih lanjut, katanya.
Komandan menambahkan bahwa dia belum mengetahui jumlah pasti penyerang.
Kastiasa mengimbau anggota masyarakat di Papua Barat untuk mengakhiri konflik dan “bekerja sama untuk membangun provinsi.”
“Jika mereka keras kepala, jika mereka melanjutkan kampanye pemberontak, mereka akan dihancurkan,” katanya.
Penyergapan pangkat tentara
Kamis dini hari, para pejuang kemerdekaan menyergap beberapa tentara saat mereka sedang tidur di barak tentara Kishore.
Letnan Kolonel Hendra Besirron, juru bicara Kodam XVIII/Casuar, mengatakan Sersan II Amrosius, Prajurit Utama Dirham, Prajurit I Zul Ansari dan Letnan Satu Tirman tewas dalam serangan itu.
Mayat tiga tentara ditemukan di pos, dan satu lagi ditemukan di semak-semak tidak jauh dari pilar.
Prajurit lain, Bezireran, menambahkan bahwa Iqbal pribadi pertama tidak dapat ditemukan.
Kepala Inspektur Jenderal Polisi Tornaco Sihombing di provinsi Papua barat mengatakan dua tersangka telah ditangkap, tetapi penyelidik polisi masih menyelidiki serangan pos militer Kishore.
“Tersangka diamankan di Mapolsek Sorong Selatan,” ujarnya.
Serangan terhadap pos militer Kishore adalah yang terbaru dari serangkaian pemberontakan bersenjata oleh nasionalis Papua.
Distribusi Internasional Covit-19
Di tengah urusan pemerintah dengan epidemi Pemerintah-19 di Papua dan Papua Barat, dua provinsi Melanesia telah terlibat dalam perjuangan kemerdekaan bersenjata selama beberapa bulan terakhir tahun 2021.
Pada bulan April, dua guru dilaporkan dibunuh oleh pejuang kemerdekaan di desa Zulukoma, sebuah subdivisi dari Pyoga di distrik Punkak.
Pada 22 Agustus 2021, kelompok pemberontak yang beroperasi di distrik Yakukimo menyerang dan membunuh beberapa pekerja konstruksi BT Indo Mulia Baru yang sedang membangun jembatan di atas Sungai Braza.
Besirron mengatakan, unit brigade mobil (Primob) polisi Indonesia juga diserang ketika pejuang kemerdekaan pergi ke lokasi penembakan untuk mengambil mayat.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya