Johannes Hudabarat (Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Musim Gugur, 20 Mei 2021
Rathiman pertama kali datang ke Jakarta pada tahun 1963. Pada tahun-tahun terakhir masa jabatan Presiden Sukarno, perkampungan kumuh dan kemiskinan dengan cepat menjadi pemandangan yang akrab bagi pria berusia 22 tahun itu.
Meski begitu, kota itu menjanjikan masa depan yang lebih baik bagi Rathiman. Ia meninggalkan rumahnya di Tungkulrejo, di Vonogiri, Jawa Tengah, di mana daerah pegunungan menyebabkan kekeringan yang tiada henti, menghasilkan satu budaya yang didominasi oleh singkong. Bekerja di ladang singkong sepanjang masa dewasanya adalah hal yang ditakuti Ratiman, ia melihat Jakarta sebagai jalan keluar.
Begitu sampai di ibu kota, Rathiman menemukan hampir satu dekade sebelum menemukan pekerjaannya sebagai pembuat mie di sebuah pabrik milik seorang pengusaha Tionghoa-Indonesia sebelum memulai pekerjaan kandang pertamanya. Pabrik berlokasi di Jl. Ballast di Bazaar Market di Jakarta Pusat. Pasar adalah yang terbesar di negara ini …
Baca cerita lengkapnya
Berlangganan sekarang
IDR mulai dari 55.000 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten kami di web dan di aplikasi
- Tanpa iklan, tanpa gangguan
- Berlangganan bonus untuk berbagi
- Tandai fungsi dalam aplikasi dan mode malam
- Berlangganan buletin kami
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya