– 6 menit yang lalu
CEBU CITY, Filipina—- Prospek Cebuano John Paul “Angas ng Cebu” Kapunilas memenangkan gelar kelas terbang remaja World Boxing Organization (WBO) Asia Pasifik dengan KO ronde keenam atas Vandy Priman Hulu dari Indonesia. Engkwentro 9” oleh ARQ Sports di Talisay City Sports Complex pada Jumat malam.
Dua menit 43 detik memasuki ronde keenam, Hulu diguncang oleh beberapa pukulan kuat dari Kapunilas, memaksa wasit Ray Guidom menghentikan pertarungan.
Capunilas berusia 22 tahun dari Carcar City, Cebu selatan meningkatkan rekornya menjadi 10 kemenangan dengan tujuh KO dan satu kekalahan.
Dia menyebabkan kekalahan karir pro pertama Hulu dengan dua kemenangan dan sekali imbang.
Terlepas dari kesuksesan KO yang mengesankan, Kapunilas harus menanggung ketangguhan dan agresi Hulu.
Hulu tidak membuang waktu untuk melawan Kapunilas dengan menekan ke depan dan meluncurkan pukulan kuat.
Namun, Kapunilas menenangkan diri dan membalas sebagian besar pukulan Hulu dengan tambahannya sendiri.
Meski ditandai dengan pukulan kuat Kapunilas, Hulu tetap tidak terpengaruh dan terus menekan dengan pukulan kuatnya sendiri.
Menariknya, Kapunilas membalikkan keadaan di babak keempat. Dia agresif kali ini dan mampu menyematkan Hulu ke tali beberapa kali dengan kombinasi ganasnya.
Kapunilas mulai menggunakan pukulan tajamnya untuk mengganggu Hulu setiap kali dia mencoba membalas pukulan Hulu.
Di ronde keenam, Hulu mendaratkan pukulan overhand kiri yang membuat Kapunilas terhuyung-huyung, tapi yang terakhir pulih dengan cepat.
Kapunilas menanggapi dengan beberapa tambahan yang membantunya menyudutkan Hulu. Dia kemudian melancarkan serangan hook kiri dan kanan, diikuti oleh pukulan straight kanan yang mendarat tepat sasaran, memaksa Caitom menghentikan pertarungan untuk meraih kemenangan TKO.
Cerita terkait
Engkwentro 9: Kapunilas yang optimis menjanjikan pertarungan yang menghibur melawan musuh Indonesia
Pelatih yakin Kapunilas akan memenangkan ‘Engkwentro 9’
Kapunilas melawan Indon di acara utama “Engkwentro 9”.
/dcb
Baca selengkapnya…
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya