Kementerian Kesehatan Indonesia telah mendaftarkan 1.747 Kovit baru – 19 kematian dalam 24 jam terakhir, sehingga total jumlah kematian di negara ini menjadi 100.636.
Negara Asia Tenggara itu telah berjuang untuk mengatasi delta yang sangat menular sejak pertama kali ditemukan di Indonesia pada akhir Juni. Berdasarkan Dunia kita dalam dataJumlah total infeksi di Indonesia kini mencapai 3,53 juta.
Pada awal Juli, negara itu mencatat peningkatan kasus terbesar dan lebih dari 30.100 kematian. Angka kematian yang lebih tinggi telah membuat sebagian besar negara frustrasi oleh pemerintah mereka, menyalahkan rilis vaksin yang lambat, sementara yang lain menyalahkan konspirator dan anti-Waxers.
“Hidup dan mati adalah bagian dari siklus hidup,” kata Romy Stephens, 39, yang tinggal di Jakarta bersama keluarganya. “Tapi aku percaya ini [the deaths] Itu bisa dikurangi jika pemerintah kita lebih peduli dalam menangani hal ini.
Stephens, yang bekerja di bidang logistik, menilai pemerintah Indonesia tidak membantu dalam mengambil keputusan awal seperti membagi wilayah tempat ledakan terjadi. Sebaliknya, itu menciptakan suasana ketidakpercayaan antara pihak berwenang dan penduduk setempat. Sekarang, 100.636 orang telah meninggal.
“Ini membuat frustrasi karena, sekali lagi, pemerintah jelas bukan tentang itu [implementing the lockdown] Satu, “kata Stephen.” Mereka menutup beberapa jalan, mereka memiliki beberapa polisi, tetapi terkadang mereka membiarkan orang lewat. Pada akhirnya, orang-orang mencoba untuk mengalahkan otoritas. Stephen mengangkat kekhawatiran tentang konspirasi seputar virus. Dia mengatakan banyak orang Indonesia tidak menganggap ini masalah kesehatan yang serius dan melihatnya sebagai tipuan.
Hal ini diungkapkan oleh sineas lokal Arri Susanto, 50 tahun, yang tinggal di Sumatera Selatan.
Orang-orang yang menyangkal situasi menular ini disalahkan, ”kata Susanto. Karena mereka, jumlah kematian meningkat.
Menurut banyak ahli medis, rumah sakit berjuang untuk merawat pasien baru karena sistem perawatan kesehatan yang semakin padat. Ratusan sekarang sekarat di rumah mereka sendiri.
“Pasien jarang datang langsung ke ICU,” kata Leah Bartakusuma, sekretaris jenderal Ikatan Rumah Sakit Indonesia. Kepada Associated Press.
“Banyak dari mereka yang menolak menunggu di IGD, mungkin karena merasa canggung, sehingga memutuskan untuk pulang,” katanya.
Krisis tersebut mendorong sukarelawan setempat untuk merawat orang sakit di rumah mereka, membahayakan nyawa mereka sendiri. Para tenaga medis ini bergegas membawa korban corona dari rumahnya ke rumah sakit saat kesehatannya memburuk.
Indonesia dilaksanakan Penguncian pada 1 Juli. Sejak dimulainya peningkatan pembatasan bulan lalu, negara ini telah melihat banyak kemajuan, terutama di Jawa dan Bali di mana kasusnya sedikit menurun. Tapi pemerintah pindah Perpanjang kunci Seminggu lagi sebagai tindakan pencegahan.
Pemerintah mulai meningkatkan program vaksinasi untuk mengimbangi jumlah yang terus meningkat. Menurut sumber-sumber lokal, telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan produksi oksigen dan mendirikan rumah sakit lapangan di seluruh negeri untuk penggunaan medis.
Namun terlepas dari peningkatan langkah-langkah keamanan, penduduk setempat seperti Susanto merasa jumlah korban tewas yang meningkat telah menyebabkan rasa putus asa kolektif.
“Kami sangat sedih dan frustrasi dengan semua berita tentang jumlah korban tewas,” katanya. “Di lingkungan saya di Bandar Lampung, hampir setiap pagi kami mendengar berita kematian yang diumumkan dari masjid desa kami.”
More Stories
Betapa pemain alami telah mengubah sepakbola Indonesia
Gedut Permata Julia Astrait dari Indonesia adalah Miss Cosmo 2024
Perempuan didesak untuk mengatasi politik uang selama referendum regional di Indonesia