Tempo.co, Jakarta – Usai meninjau Stasiun Senen Jakarta pada Sabtu, 06 April 2024, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bolri) Jenderal Listeo Sikit Prabowo menjamin keamanan perjalanan kereta api saat Mudik Lebaran.
Ia menyebutkan, pihaknya belum mendapat informasi mengenai risiko terjadinya tindak pidana selama puasa.
Dia menegaskan, kepolisian siap memberikan pengamanan di kawasan yang dilalui para pengungsi yang kembali.
Kesiapan petugas keamanan akan membuat layanan kereta api dapat lebih melayani seluruh penumpang yang memilih kereta api, ujarnya dalam konferensi pers di Stasiun Senan.
Prabowo kemudian memuji perusahaan kereta api milik negara PT KAI karena memberikan kesempatan kepada mereka yang ketinggalan kereta untuk naik kereta berikutnya.
“Sampai hari ini, Direktur Utama KAI menyampaikan, hingga saat ini (jumlah penumpang) sudah mencapai 20.800 orang, yang merupakan salah satu jumlah tertinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Garya Sumathi yang hadir dalam peninjauan tersebut meminta KAI waspada terhadap bencana yang dapat berdampak pada jalur kereta api.
Dia mengatakan PT KAI sebaiknya memanfaatkan posisi yang ditetapkan di perkeretaapian untuk mengantisipasi risiko.
“Cuaca menyebabkan longsor di banyak tempat, terutama di Garut, Tasikmalaya, dan Purwokerto. Jadi, tim harus siap dan (titik) harus dicek,” imbuhnya.
Ia mengapresiasi kunjungan Ketua Bolri dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (DNI) Jenderal Agus Subianto, karena mencerminkan persatuan antara Bolri dan DNI serta memberikan rasa aman bagi penumpang.
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, diperkirakan 193,6 juta orang akan mengikuti mudik untuk merayakan Idul Fitri yang jatuh pada 10 April tahun ini.
diantara
Seleksi Guru: 9 Tips Menjaga Berat Badan Saat Idul Fitri
klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya