Startup pemulihan kendaraan Indonesia yang didukung Tencent, Kozak, berencana untuk membangun setiap kendaraan bertenaga baterai pada tahun 2030, mencerminkan komitmennya untuk mencapai nol emisi saat mencari daftar publik.
Untuk mencapai tujuan 2030, Kozak akan bekerja dengan mitra industri dan pemerintah untuk “mengurangi biaya kendaraan listrik sekitar 30% dibandingkan mesin pembakaran domestik” dan mempercepat pembangunan stasiun penggantian dan pengisian baterai di Indonesia, co-CEO Kozak Kevin Aluvi baru-baru ini berkata. Wawancara Dengan Reuters.
Septian Hario Seto, wakil presiden Indonesia untuk investasi dan integrasi pertambangan, mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah membantu Kozak bernegosiasi dengan teknologi Amberx modern China untuk memasok baterai.
Selain itu, perusahaan berusia 11 tahun itu menyediakan layanan pengiriman dan pembayaran makanan dan sedang menjajaki pengaturan sewa guna membantu pengemudi yang sadar biaya beralih ke kendaraan listrik, kata Aluvi.
Kojek, asal Jakarta, menyebutkan ada lebih dari 2 juta pengemudi di seluruh Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Singapura.
Hubungi Reporter Ding Yi ([email protected])
Terkait: Terdaftar dalam daftar Singapura dalam kesepakatan SPAC senilai $ 40 miliar
More Stories
Nota Kesepahaman tentang Transfer Teknologi Mineral Penting Indonesia, Inggris
Airbus Bermitra Rakit H145 Baru TNI AU
FIFA dan Indonesia bersama-sama merenovasi 21 stadion sepak bola dengan biaya $175 juta