Indonesia telah mencapai tonggak sejarah baru dalam strategi pertahanannya dengan mulai berlakunya pengiriman terakhir 18 jet tempur Rafale.
Kesepakatan tersebut, yang ditandatangani di Jakarta pada Februari 2022 di hadapan Menteri Pertahanan Florence Farley dan Prabowo Subianto, serta perwakilan dari Dassault Aviation dan Angkatan Udara Indonesia, mengakhiri pencarian ekstensif Indonesia untuk mencari penerus yang cakap. Rincian keuangan dari kesepakatan itu tidak diungkapkan.
Pencapaian terbaru ini menggarisbawahi pentingnya tahap akhir dari 18 Rafale yang resmi memasuki layanan untuk Indonesia. Angsuran pertama dan kedua masing-masing 6 dan 18 Rafale mulai berlaku pada September 2022 dan Agustus 2023, melengkapi jumlah pesawat yang ditentukan dalam kontrak yang ditandatangani pada Februari 2022, total 42 Rafale untuk Indonesia.
Pada saat itu, selain akuisisi Rafale, penandatanganan perjanjian tersebut mengungkapkan kepentingan strategis Indonesia yang lebih luas. Menteri Pertahanan Perancis mengungkapkan pertimbangan Indonesia membeli dua kapal selam Scorpene Perancis untuk meningkatkan kemampuan angkatan laut yang ada. Khususnya, Indonesia telah memesan tiga kapal selam kelas Nagabasa dari Korea Selatan, dengan potensi rencana untuk menambah tiga unit lagi.
“Dalam memilih Rafale, Indonesia telah memilih instrumen kedaulatan dan kebebasan operasional yang unik yang akan membantunya memperkuat perannya sebagai kekuatan regional yang besar. Pilihan ini juga menggabungkan kolaborasi industri dan akademis yang ambisius. Kami berkomitmen penuh untuk menyukseskan kemitraan ini. dengan visi jangka panjang yang solid,” kata Chairman dan Chief Executive Officer Dassault Aviation Eric Drapier, CEO, berkata.
More Stories
Indonesia Memperkenalkan Undang-undang Visa yang Lebih Ketat: 15 Hal yang Perlu Diketahui Wisatawan dan Harus Dihindari
Presiden Indonesia membuka rumah sakit swasta di ibu kota baru
Tur online Yili 2024 episode Indonesia kini telah tersedia!