Kementerian Pariwisata india mengusulkan pemberian visa masuk gratis kepada wisatawan dari 20 negara, termasuk India, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan memberikan efek berganda terhadap perekonomian.
Selain pengecualian visa yang ada, Kementerian juga mengusulkan 20 negara dengan (jumlah) wisatawan asing tertinggi, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaka Salahuddin Uno di Jakarta, Kamis.
Pemberian bebas visa masuk ke 20 negara diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara sehingga menimbulkan multiplier effect, meningkatkan konsumsi dalam negeri, menarik investasi dan mendukung pengembangan ekonomi digital.
“Kami menyasar wisatawan berkualitas, terutama yang long stay dan memiliki pembelanja tinggi di perekonomian lokal,” ujarnya.
Ke-20 negara tersebut antara lain Australia, Tiongkok, India, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman. Reuters dilaporkan.
Malaysia meluncurkan skema masuk bebas visa untuk warga negara India
Seperti yang diumumkan sebelumnya dalam pidato Perdana Menteri Anwar Ibrahim di Konferensi Partai Keadilan Rakyat, warga negara Tiongkok dan India telah diberikan bebas visa masuk ke Malaysia selama 30 hari mulai 1 Desember.
Tiongkok dan India mewakili pasar pariwisata terbesar keempat dan kelima di Malaysia. Antara Januari dan Juni tahun ini, Malaysia menyambut total 9,16 juta wisatawan, menurut data pemerintah. Dari jumlah tersebut, 498.540 berasal dari Tiongkok dan 283.885 berasal dari India.
Hal ini berbeda dengan angka pada periode yang sama tahun 2019, sebelum dimulainya pandemi, ketika Malaysia menerima 1,5 juta wisatawan dari Tiongkok dan 354.486 wisatawan dari India.
Demikian pula dengan negara tetangganya, Thailand, yang sangat bergantung pada pariwisata, telah mengambil langkah-langkah untuk mengecualikan warga negara Tiongkok dan India dari persyaratan visa.
Thailand telah memperpanjang masuk bebas visa bagi warga India hingga Mei 2024
Thailand telah mengumumkan untuk sementara waktu menghapuskan persyaratan visa bagi pelancong dari India dan Taiwan hingga Mei 2024. Dari bulan Januari hingga 29 Oktober, Thailand menyambut 22 juta pengunjung, menghasilkan pendapatan sebesar 927,5 miliar baht ($25,67 miliar).
Keputusan tersebut menyusul langkah sebelumnya pada bulan September untuk menghapus persyaratan visa bagi wisatawan Tiongkok, yang merupakan sumber pengunjung utama sebelum pandemi, yang mencakup 11 juta dari 39 juta kedatangan wisatawan yang tercatat pada tahun 2019.
(Dengan masukan dari Reuters)
Peringatan Tonggak Sejarah!Livemint adalah situs berita dengan pertumbuhan tercepat di dunia 🌏 klik disini Belajarlah lagi.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya