Jakarta (Antara) – Negara-negara Afrika mulai melirik Indonesia sebagai model negara berkembang yang sukses dalam kebijakan dalam negeri dan diplomasi global, kata Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
“Yang penting sekarang Afrika mulai melirik kita,” kata Prabowo usai menghadiri pertemuan tertutup di Istana Presiden, Kamis (13 Juni).
Ia mengatakan, ia memperhatikan tren tersebut saat menghadiri pertemuan puncak internasional darurat mengenai Gaza di Amman, Yordania pada Selasa (11 Juni).
Di sela-sela agenda tersebut, Prabowo bertemu dengan Presiden Mozambik Felipe Nyusi dan Presiden Rwanda Paul Kagame.
“Mereka kini melihat Indonesia sebagai contoh negara berkembang yang sukses di kawasan Selatan,” kata Menkeu.
Ia menegaskan, kedua pemimpin Afrika tersebut tertarik mempelajari strategi pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan sosial.
“Langkah-langkah kami, komitmen kami terhadap keuntungan (sumber daya alam) dan solidaritas kami terhadap masyarakat dunia yang menderita adalah hal yang menarik bagi mereka,” kata Prabowo.
Sementara terkait diplomasi Indonesia di Konferensi Yordania, ia menegaskan Indonesia telah berkomitmen kuat dalam menghadapi bencana kemanusiaan akibat pendudukan Israel di Jalur Gaza.
“Kami siap menerima seribu warga Palestina yang terluka sebagai langkah awal. Kami siap menyekolahkan seribu anak untuk melanjutkan sekolah di Indonesia dan kemudian kembali ke tanah air,” kata Prabowo.
“Saya yakin banyak negara menghargai tindakan kami,” tambahnya.
Menteri mencatat bahwa Rwanda dan Mozambik mengapresiasi tindakan nyata Indonesia selama konferensi dan ingin mengikuti kebijakan pemerintah Indonesia.
Mereka menelepon saya. Mereka meminta dukungan dan bantuan Indonesia, dan mereka juga meminta saya untuk belajar di Indonesia, kata Prabowo.
Berita terkait: Indonesia ingin memperluas kerja sama pembangunan dengan Namibia
Berita terkait: Menteri menjajaki kerja sama pengembangan UMKM dengan Afrika Selatan
Berita terkait: Jokowi mengatakan Indonesia masih mempertimbangkan keanggotaan BRICS
Penerjemah: Andy F/Mentari Ditjen, Nabil Ihsan
Redaktur: Aziz Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2024
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya