Juli 27, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Indonesia mempromosikan ekosistem perdagangan yang mencakup APEC

Indonesia mempromosikan ekosistem perdagangan yang mencakup APEC

JAKARTA (ANTARA) – Pada Pertemuan Menteri Perdagangan APEC ke-30 di Peru, Jumat (17 Mei), Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hassan meminta Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) mengupayakan ekosistem perdagangan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan.

“APEC harus mengedepankan semangat inklusivitas, keberlanjutan, dan keadilan, sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan untuk menciptakan ekosistem perdagangan yang saling menguntungkan,” ujarnya mengutip siaran pers kantornya, Sabtu.

Hasan berpendapat bahwa sistem perdagangan multilateral dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai intinya akan relevan dengan perjalanan dunia menuju pembangunan berkelanjutan di tengah ketidakpastian ekonomi global dan hubungan politik.

Hassan mendesak para menteri perdagangan APEC untuk mendukung relevansi WTO dengan menunjukkan komitmen terhadap Paket Abu Dhabi, yang disepakati pada Pertemuan Tingkat Menteri WTO ke-13 di Uni Emirat Arab pada Maret lalu.

“Sebagai Menteri Perdagangan APEC, kita harus memanfaatkan momentum pertemuan WTO ini untuk menyatakan komitmen politik untuk mengintensifkan pembahasan paket tersebut dan isu-isu penting lainnya,” ujarnya.

Menteri Indonesia menggarisbawahi perlunya APEC memastikan sistem penyelesaian sengketa dua tingkat berfungsi secara optimal tahun ini dalam upaya membangun kembali kepercayaan masyarakat internasional terhadap WTO.

Menyinggung e-commerce, Hasan mengatakan Indonesia percaya bahwa kebijakan yang fleksibel penting untuk memenuhi kebutuhan negara-negara berkembang dan kurang berkembang dalam diskusi perdagangan digital.

Menteri tersebut menyoroti hubungan antara perdagangan dan lingkungan hidup, dan mendesak APEC untuk menyuarakan perlunya memastikan bahwa pengaturan yang pro-lingkungan tidak mengganggu perdagangan global.

Beliau kemudian menekankan pentingnya WTO mempertimbangkan, dalam semua agenda dan wacananya, perlakuan khusus, bantuan teknis dan langkah-langkah peningkatan kapasitas yang didedikasikan untuk negara-negara berkembang dan kurang berkembang.

“Saya yakin pertemuan ini akan membuahkan hasil yang bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan yang belum terselesaikan di WTO,” tutupnya.

READ  Lelang kontroversial lebih dari 100 pulau kuno Indonesia tertunda

Berita terkait: Presiden Jokowi Ajak Pengusaha APEC Berinvestasi di Indonesia
Berita terkait: Indonesia berjanji untuk meningkatkan perdagangan di bawah AANZFTA: Menteri
Berita terkait: Lalu lintas data kunci pertumbuhan UMKM: Kementerian Perdagangan