Presiden Indonesia telah memerintahkan militer untuk membantu petani menanam padi karena kekeringan parah yang disebabkan oleh fenomena cuaca El Niño mengancam hasil panen.
Joko Widodo telah meminta pejabat militer untuk memanfaatkan hujan yang terjadi baru-baru ini di beberapa provinsi untuk membantu upaya penanaman.
Kekeringan yang berkepanjangan telah mengurangi produksi tanaman pokok di negara terpadat di Asia Tenggara.
Kenaikan harga telah meningkatkan impor dan mengancam ketahanan pangan.
Cuaca kering selama berbulan-bulan di Indonesia menyebabkan penanaman padi – yang biasanya dilakukan pada bulan Oktober – terlambat dari jadwal. Produksi negara tersebut telah menurun menjadi 30,9 juta ton tahun ini dari 31,53 juta ton tahun lalu.
Pada hari Rabu, saat berkunjung ke Kabupaten Bekalongan di Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo mengunggah video di saluran YouTube presiden yang mendesak pihak militer untuk maju dan membantu para petani menanam.
Bibit padi semi akuatik memerlukan pengairan yang teratur selama musim tanam.
“Kami ingin mendorong para petani untuk menanam padi karena beberapa provinsi sedang mengalami hujan,” kata Pak Widodo. “Memang tertunda karena El Niño, tapi kita ingin segera menanam, menanam, menanam,” kata Presiden sambil berdiri di samping lahan sawah yang baru ditanami.
El Nino biasanya menyebabkan cuaca panas dan kering di Asia Tenggara, sehingga mengurangi produksi di negara-negara produsen dan konsumen utama.
Juru bicara militer, Julius Widjojono, mengatakan terjadi kekurangan tenaga kerja di banyak perkebunan padi karena para pemuda berbondong-bondong ke kota untuk bekerja di pabrik demi mendapatkan upah yang lebih baik. Jadi, meski ada petani yang punya lahan, mereka kekurangan tenaga kerja.
Widjojono mengatakan para perwiranya dapat memperkirakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk penanaman, sementara pasukan dapat dikerahkan dari unit militer terdekat.
Didorong oleh El Nino, harga beras global telah melonjak sebanyak 45% ke level tertinggi dalam 15 tahun menyusul larangan ekspor beras putih non-basmati baru-baru ini oleh India, pemasok utama dunia.
Keterlibatan angkatan bersenjata di masa lalu telah membantu Indonesia mencapai swasembada pangan, kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Dia mengatakan kerja sama mereka akan membantu mengurangi impor beras negara tersebut.
Awal bulan ini, Kementerian Pertanian dan TNI menandatangani perjanjian yang melibatkan personel militer yang membantu di bidang pertanian dan menggunakan lahan milik tentara untuk perkebunan padi, dengan bibit dan mesin yang disediakan oleh kementerian.
Badan Pengadaan Negara Bullock dijadwalkan untuk mengimpor 3,5 juta ton beras tahun ini – menjadikan Indonesia sebagai importir beras terbesar.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya