Gempa dahsyat melanda pulau Sumatra yang sensitif terhadap gempa di Indonesia pada hari Senin, 4 April. Gempa bermagnitudo 7,3 memicu peringatan tsunami oleh Badan Geofisika Indonesia. Sejumlah gempa susulan kemudian terdeteksi, dan data menunjukkan bahwa beberapa di antaranya dilaporkan setinggi 4 skala Richter.
Gempa dilaporkan berpusat di pantai barat Sumatera. Indonesia sering melaporkan gempa bumi karena lokasi geografisnya di Cincin Api Pasifik, zona seismik aktif tempat pertemuan berbagai lempeng kerak bumi.
Baca selengkapnya | Gempa bermagnitudo 4,9 melanda Kepulauan Tanimbar Indonesia
Peringatan tsunami mendesak pemerintah setempat untuk memastikan evakuasi segera penduduk daerah yang terkena dampak dari pantai. Peringatan tsunami dicabut beberapa jam kemudian.
Menurut Badan Geofisika Indonesia, Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi di kedalaman 84 kilometer pada pukul 03.00 waktu setempat.
Gempa terasa kuat di Patang, ibu kota Sumatera Barat. Penduduk setempat dievakuasi dari pantai, menurut juru bicara BMKG Abdul Muhari, yang dilaporkan berada di daerah tersebut.
“Orang-orang meninggalkan rumah mereka. Ada yang panik tapi terkendali. Sekarang ada yang keluar dari laut,” katanya.
Cuplikan di saluran media Indonesia yang diposting di media sosial menunjukkan beberapa warga Batang melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi dengan sepeda motor dan berjalan kaki.
Lihat juga | Gempa Indonesia: Sebagian besar yang terluka menderita patah tulang
“Di Pulau Siberut, masyarakat sudah dievakuasi. Mereka disuruh tetap berada di pengungsian sampai peringatan tsunami dicabut,” kata seorang pejabat setempat seperti dikutip TvOne.
Tonton WION Live di sini
kamu bisa Tulis ke wionews.com sekarang Dan menjadi bagian dari masyarakat. Bagikan cerita dan pendapat Anda dengan kami Di Sini.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya