Mei 3, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Indonesia berupaya memasukkan penangkapan ikan ilegal sebagai kejahatan transnasional

Indonesia berupaya memasukkan penangkapan ikan ilegal sebagai kejahatan transnasional

NUSA DUA, BALI (ANTARA) – Pada pertemuan Organisasi Permusyawaratan Hukum Asia-Afrika (AALCO) ke-61 di Nusa Dua, Bali, pemerintah Indonesia mengusulkan penambahan penangkapan ikan ilegal ke dalam daftar kejahatan terorganisir transnasional.

“Saya yakin ALCO dapat mempertahankan peran konstruktifnya dalam mewakili kepentingan negara-negara Asia Afrika untuk mengatasi tantangan global,” kata Jenderal Kahyo R., Direktur Administrasi Hukum Publik Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. ujar Mushar. pertemuan hari Selasa.

Ketua delegasi AALCO Indonesia ke-61 menggarisbawahi pentingnya memasukkan penangkapan ikan ilegal ke dalam kejahatan terorganisir transnasional, dan menyebutkan kerugian global yang disebabkan oleh praktik tersebut sebagai alasannya.

Berdasarkan data Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), kerugian akibat penangkapan ikan ilegal diperkirakan mencapai US$23 miliar setiap tahunnya.

Meski begitu, tidak semua negara yang tergabung dalam AALCO memiliki karakteristik yang sama dengan Indonesia, seperti wilayah laut yang memiliki zona ekonomi eksklusif (ZEE), kata Musar.

Selain itu, kata dia, sebagian pelaku illegal fishing berasal dari negara anggota AALCO atau menggunakan kapal dan bendera negara anggota organisasi yang dibentuk pada tahun 1956 tersebut.

Indonesia masih mencari kesamaan ide dan sentimen di antara negara-negara anggota AALCO dan berupaya mengangkat isu tersebut di forum dunia lain, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tambahnya.

Ia juga mengungkapkan, Indonesia mengusulkan agenda baru terkait pembentukan forum yang mempertemukan para ahli dalam upaya pemulihan aset hasil korupsi yang dibawa ke luar negeri.

Dia menganggap proses pemulihan aset negara merupakan kejahatan internasional yang kompleks. Oleh karena itu, ia menegaskan forum pakar akan membantu memperkuat kerja sama negara-negara Asia-Afrika melalui diskusi dan pertukaran pengalaman.

“Sebagai salah satu negara pendiri AALCO, Indonesia tetap berkomitmen penuh terhadap kinerja dan nilai-nilai AALCO, serta berharap dapat menjalin kerja sama yang lebih baik di masa depan,” ujarnya.

READ  Investor Indonesia menargetkan Oxford United

Berita terkait: Anggota AALCO akan memasukkan penangkapan ikan ilegal ke dalam TOC: Menteri Lavoli

Berita terkait: Diperlukan kerja sama internasional untuk mengatasi penangkapan ikan ilegal: pejabat AS

Diterjemahkan oleh: Deva Gedut SW, Resinda Sulistyanthari
Redaktur: Thea Mudiyasari
Hak Cipta © ANTARA 2023