JAKARTA, 11 November (Reuters) – Sembilan perusahaan Indonesia menandatangani kesepakatan pada hari Jumat untuk menjual 2,5 juta ton produk minyak sawit senilai $2,6 miliar kepada 13 pembeli China, kata kementerian perdagangan Indonesia dalam sebuah pernyataan.
Kesepakatan itu menyusul kunjungan Presiden Joko Widodo ke China pada Juli lalu. Pemerintah Indonesia awalnya mengatakan China telah berkomitmen untuk mengimpor tambahan 1 juta ton minyak sawit mentah Indonesia.
Tidak jelas kapan kesepakatan itu akan selesai.
Indonesia telah mengekspor 6,6 juta ton produk minyak sawit ke China pada tahun 2021, menurut Kementerian Perdagangan.
Menteri Perdagangan RI Zulkipli Hasan mengatakan ekspor ke China tidak akan mengganggu pasokan minyak goreng dalam negeri karena pemerintah telah memaksa eksportir ke pasar domestik untuk mendapatkan izin ekspor.
“Kewajiban pasar domestik dan kewajiban harga domestik bagi produsen minyak goreng dan industri kelapa sawit tetap ada untuk menjamin pasokan bahan baku minyak nabati yang berkelanjutan,” kata Zulkifli dalam pernyataannya.
Indonesia, pengekspor minyak sawit utama dunia, melarang ekspor minyak sawit selama tiga minggu mulai akhir April, yang menyebabkan lonjakan harga minyak nabati.
Jakarta telah membebaskan pajak sejak pertengahan Juli untuk mendorong ekspor, tetapi dapat menerapkan kembali pajak pada paruh kedua November.
Pernyataan Bernadette Cristina; Diedit oleh Alison Williams
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya