Hyundai Motor Indonesia (HMMI), Hyundai Motor Co. di Indonesia. anak perusahaan ini telah menjadi pembuat mobil terbesar ke-6 di Indonesia dengan merilis total 76.076 unit dalam 11 bulan pertama tahun ini. Output HMMI diharapkan lebih dari 80.000 unit sepanjang tahun 2022.
Menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), HMMI menempati urutan ke-6 di pasar Indonesia, setelah Toyota (548.985 unit), Daihatsu (177.833 unit), Mitsubishi Motors (141.535 unit), Suzuki (125.1894 unit), dan Suzuki (125.1894 unit) disukai unit).
HMMI memulai produksi massal kendaraan tersebut pada Januari tahun ini di pabriknya di Kompleks Industri Deltamas di Bekasi, Indonesia. Pada awalnya hanya memproduksi Hyundai Creta, tetapi memperluas portofolionya dengan memasukkan kendaraan listrik IONIQ 5 dan Santa Fe. Pada paruh kedua tahun ini, dengan bersemangat memulai produksi Stargazer, model strategis yang disesuaikan dengan pasar lokal. Stargazer adalah kendaraan multiguna (MPV) tujuh tempat duduk yang lebih kecil dari Staria. Ini terus mendapatkan popularitas di Indonesia.
Berkat produksi lokal, Hyundai Motor menduduki peringkat kedelapan penjualan di pasar Indonesia, mengalahkan Hino Jepang dan Wuling China. Dengan meningkatnya pangsa pasar Hyundai Motor, merek mobil Jepang mulai menawarkan diskon besar-besaran.
Hyundai Motor berencana meningkatkan produksi di pabriknya di Indonesia menjadi 150.000 unit tahun depan. Ke depan, pihaknya berencana memperluas kapasitas produksi menjadi 250.000 unit. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, produsen mobil Korea itu bisa menempati posisi kedua dalam hal kapasitas produksi.
Secara khusus, Hyundai Motor berencana memasuki pasar kendaraan listrik Indonesia dengan membangun pabrik sel baterai di Indonesia bersama LG Energy Solutions. Pangsa pasar mobil Jepang melebihi 90 persen di kawasan ASEAN, kata orang dalam industri. “Tapi peluang baru muncul untuk pembuat mobil Korea saat mereka beralih ke kendaraan listrik.”
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya