Desember 23, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

Dubes Indonesia mengatakan diversifikasi perdagangan dengan Pakistan penting bagi bisnis kedua negara

Dubes Indonesia mengatakan diversifikasi perdagangan dengan Pakistan penting bagi bisnis kedua negara

Duta Besar Indonesia mengatakan diversifikasi perdagangan dengan Pakistan sangat penting bagi kedua negara

Komersial


Duta Besar Indonesia mengatakan diversifikasi perdagangan dengan Pakistan sangat penting bagi kedua negara





ISLAMABAD (Almas Haider Naqvi) – Perusahaan-perusahaan Indonesia menjajaki peluang untuk berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus di bawah Koridor Ekonomi China Pakistan (CPEC), Duta Besar Indonesia Adam M. kata Dugio, Senin.

Berbicara kepada Dunya News, Duta Besar Tugio menekankan bahwa komunitas bisnis di Indonesia menganggap Pakistan sebagai negara penting untuk akses ke negara-negara Asia Tengah dan kawasan secara keseluruhan.

“Kami bekerjasama dengan banyak kamar dagang di Indonesia dan banyak perusahaan Indonesia yang mempertimbangkan untuk berinvestasi di kawasan ekonomi khusus di bawah CPEC, sejauh ini dua perusahaan Indonesia telah mendirikan pabriknya di Faisalabad dan Sindh,” tegasnya.

“CBEC adalah salah satu proyek konektivitas yang penting karena tidak hanya meluncurkan proyek infrastruktur tetapi juga proyek energi yang akan bermanfaat bagi pembangunan ekonomi dan sosial Pakistan,” kata Dugio.

Berbicara mengenai hubungan bilateral, Dubes Tukio menyampaikan bahwa hubungan Pak-Indonesia mencakup bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial dan budaya, dan terdapat peluang yang sangat besar untuk meningkatkan hubungan kedua negara di bidang perdagangan, budaya, pariwisata, pendidikan. Sains dan Teknologi, Lingkungan dan Keamanan.

Ia menekankan bahwa diplomasi ekonomi adalah salah satu prioritas utamanya dan terdapat banyak peluang untuk meningkatkan perdagangan bilateral antara kedua negara.

“Jika kita melihat data Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA) Pak-Indonesia yang ditandatangani pada tahun 2013, perdagangan bilateral meningkat tiga kali lipat karena volume perdagangan mencapai 4,2 miliar dolar setiap tahunnya, dibandingkan pada tahun 2013 sebesar 1,3 miliar dolar,” tuturnya.

Diversifikasi perdagangan merupakan sebuah tantangan besar, yang juga terlihat dari terbatasnya komoditas yang diperdagangkan, hanya sedikit produk yang diimpor dan diekspor, dan 75 persen minyak sawit diimpor dari Indonesia ke Pakistan. Persentase batubara.

Demikian pula, “Jika dicermati produk yang diekspor dari Pakistan ke Indonesia, Anda akan mengetahui bahwa volume produk tekstil dan kulitnya tinggi,” ujarnya.

“Rantai pasokan global adalah isu penting setelah virus Corona, negara-negara tertentu berupaya untuk mempromosikan produk-produk tertentu dan kedua negara perlu bekerja sama satu sama lain karena Pakistan memproduksi tekstil dan garmen terbaik dunia. Hal ini, terutama kapas dan poliester dunia,” ujarnya. .

Dubes mengatakan Indonesia bisa memasok bahan mentah ke Pakistan untuk meningkatkan perdagangan kedua negara Muslim tersebut.

Pakistan telah memasok jet tempurnya ke negara lain termasuk Indonesia dan pada tahun 2018, Presiden Indonesia Joko Widodo mengunjungi salah satu pangkalan angkatan udara Pakistan di mana Angkatan Udara Pakistan memamerkan jet tempur dan besok bisa bekerja sama dengan Pakistan mengenai teknologi tersebut,” katanya. Atas dasar kerjasama di bidang keamanan.

Ia mengungkapkan, terdapat tren peningkatan pelajar Pakistan yang belajar di Asia Timur, pelajar Pakistan menjadi penerima beasiswa terbanyak selama tiga tahun terakhir, dan Indonesia telah memberikan 170 beasiswa kepada pelajar Pakistan pada tahun ini. Beasiswa 100 dibandingkan tahun lalu yang 70 beasiswa. Beasiswa ini ditawarkan oleh Indonesia dalam tiga cara. Pemerintah Indonesia nomor satu ini menawarkan beasiswa yang seluruh biayanya ditanggung oleh pemerintah Indonesia. Beasiswa nomor dua ditawarkan oleh universitas, dan beasiswa ketiga ditawarkan oleh badan amal.

Ia mengatakan negara-negara berkembang menghadapi terorisme dan ekstremisme; Ada kerja sama antara Pakistan dan Indonesia untuk memerangi ekstremisme dan terorisme. Ada kerja sama antara Badan Penanggulangan Terorisme Indonesia dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (NACTA), dan “kita dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kemampuan masing-masing,” katanya.

‘ ; var i = Matematika.lantai(r_teks.panjang * Matematika.acak()); dokumen.tulis(r_text[i]);