Mei 4, 2024

SUARAPALU.COM

Periksa halaman ini untuk berita utama terkini Indonesia, analisis, laporan khusus dari pusat kota besar termasuk Jakarta, Surabaya, Medan & Bekasi.

DPR RI telah menyetujui peningkatan anggaran sebesar 1 miliar untuk ibu kota baru

DPR RI telah menyetujui peningkatan anggaran sebesar 1 miliar untuk ibu kota baru

Indonesia mendorong untuk menyelesaikan kantor administrasi utama ibu kota pada pertengahan 2024, termasuk istana kepresidenan dan kantor menteri utama, yang akan dipindahkan ke sana tahun depan, dengan setidaknya 16.000 pegawai negeri sipil, militer dan polisi.

Komite anggaran parlemen Indonesia telah menyetujui tambahan US$1,01 miliar untuk mempercepat pembangunan ibu kota baru, Nusantara, kata seorang anggota senior parlemen pada hari Jumat.

Ketua kelompok Abdullah mengatakan konstruksi akan menelan biaya 15 triliun tahun ini di samping 1,48 miliar dolar AS yang sebelumnya dialokasikan untuk mengembangkan Nusantara di pulau Kalimantan pada 2023.

“Jadi, Presiden bisa tinggal di sana pada Juni (2024),” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan para menteri senior pemerintah.

Indonesia sedang mencoba untuk memindahkan kantor administrasi utama ibu kota, istana kepresidenan dan gedung-gedung kementerian utama, pada pertengahan 2024, dengan setidaknya 16.000 PNS, TNI dan Polri ke sana tahun depan.

Presiden Joko Widodo berjanji hanya 20 persen dari total biaya proyek senilai US$32 miliar yang berasal dari kantong pemerintah dan sisanya dari swasta.

Namun, meskipun pemerintah menawarkan insentif, tidak ada satu pun perjanjian investasi yang ditandatangani karena investor khawatir dengan kelayakan dan keberlanjutan proyek tersebut. Indonesia akan menggelar pemilu pada Februari 2024 untuk memilih presiden baru.

Pada hari Rabu, Jokowi, demikian presiden dipanggil, menawarkan modal kepada investor global di Singapura, memastikan audiensi mendapatkan pengembalian yang tinggi atas investasi apa pun. Jokowi akan menyelesaikan masa jabatan kedua dan terakhirnya tahun depan.


READ  Apakah Israel dan Indonesia Menormalisasi Hubungan?