Operator Conrad Asia Energy telah menunjuk Semcorp Gas dari Singapura sebagai satu-satunya pembeli gas dari pengembangan lapangan Mako di lepas pantai Indonesia, di mana para pemegang saham sedang menentukan keputusan investasi akhir.
Conrad Asia dan perusahaan patungan Koro Energy dan Empyrean Energy mengkonfirmasi pada hari Selasa bahwa Duyung telah menandatangani perjanjian penjualan gas jangka panjang (GSA) dengan operator Semcorp Gas untuk pembagian produksi. Perjanjian di Laut Naduna.
Menurut Embryon, ketentuan perjanjian tersebut mendasari pengembangan komersial ladang Mako, yang menyediakan gas yang aman dan andal dengan konsentrasi karbon lebih rendah dibandingkan gas alam cair.
Yang penting, term sheet tersebut telah disetujui oleh regulator hulu minyak bumi Indonesia, SKK Migas, kata Koro.
Ada peluang untuk meningkat
Term sheet tersebut berkaitan dengan penjualan gas Mako dari awal produksi hingga tahun 2037 dengan volume penjualan kotor sekitar 293 miliar kaki kubik, meningkat menjadi sekitar 392 Bcf. Harga gas akan dibandingkan dengan minyak Brent.
“Saya senang sekarang memiliki pemimpin GSA di Duung BSC, yang disetujui oleh pembeli dan, yang terpenting, oleh pihak berwenang Indonesia,” kata Ketua Coro James Parsons.
Artikel Berlanjut Di Bawah Iklan
“Ini merupakan langkah penting dalam mock-up komersial proyek kami, menempatkan kami secara tepat mulai dari proses farm-out operator hingga pelelangan, yang kami perkirakan akan segera beroperasi.”
Mako ditemukan tujuh tahun lalu oleh Goro dan Embryon. Pihak berwenang Indonesia menyetujui revisi rencana pembangunan pada akhir tahun 2022.
Mako diperkirakan secara independen pada Agustus 2022 oleh Gaffney, Cline & Associates memiliki total sumber daya kontingen 2C sebesar 413 Bcf gas.
Rincian lebih lanjut tentang GSA akan dirilis ke pasar setelah kesepakatan selesai, kata Coro.
Conrad Asia, Sembcorp Gas dan SKK Migas kini akan berupaya menyelesaikan GSA yang definitif.
Kepala eksekutif Empyrean Tom Kelly memperingatkan: “Meskipun perusahaan tetap yakin bahwa kesepakatan yang mengikat akan tercapai, tidak ada jaminan bahwa dokumen akhir akan selesai dan/atau sesuai dengan persyaratan yang diantisipasi saat ini.”
Diperbarui untuk menyertakan detail tambahan dan komentar dari CEO Empyrean.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya