Mereka (tim medis) akan kembali ke Indonesia pada awal November 2022.
JAKARTA (ANTARA) – Beberapa dokter Pakistan memuji tim medis Indonesia yang merawat pengungsi Pakistan yang terkena banjir bandang, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPP).
“Beberapa dokter (lokal) di kamp (pengungsi) Kota Bin Qasim mengatakan bekerja dengan dokter Indonesia adalah pengalaman yang berharga,” kata Abdul Muhari, Pj Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, dalam sebuah pernyataan. Pada hari Minggu.
Muhari mencatat, tim medis Indonesia menyelesaikan pelayanan kemanusiaannya di Pakistan pada 28 Oktober 2022.
Tim medis mencatat 179 warga mengunjungi tenda kesehatan PNBB yang didirikan di dekat kamp pengungsi di Kota Bin Qasim, Distrik Malir, Provinsi Sindh, Pakistan.
Berita Terkait: Pertimbangkan bencana poli yang disebabkan oleh berkurangnya zona penyangga air
Sementara itu, sebanyak 6.503 orang berkunjung pada 11-28 Oktober 2022.
“Mereka (tim medis) akan kembali ke Indonesia pada awal November 2022. Sebelum kembali, tim akan melakukan penilaian dan menghadiri acara atas undangan pejabat Pakistan,” kata Muhari.
Yusrizal, ketua kelompok bantuan kemanusiaan Indonesia, mencatat demam, dua penyakit paling umum yang ditangani tim pada Jumat, mencapai 89 kasus dan 33 penyakit kulit. Penyakit lain yang terdiagnosis adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), mialgia dan diare.
Yuzrizal, Direktur Fasilitas Penanganan Korban dan Pengungsi di BNPB, mencatat tidak ada satu pun warga yang dirawat oleh tim medis dirujuk ke rumah sakit setempat.
Selain pengungsi yang sakit, tim juga banyak merawat ibu hamil.
Berita Terkait: Pemerintah berusaha memastikan penanganan banjir dan tanah longsor yang tepat di Pokur
“Total 138 ibu hamil yang dikunjungi pada 11-28 Oktober 2022,” kata Yusrizal.
Sementara itu, Deputi Dinas Kesehatan Kabupaten Malir Dr Farooq Sandio mengatakan pihaknya dan masyarakat berterima kasih atas jasa kemanusiaan tim medis Indonesia.
Banyak dokter lokal juga memuji komitmen tim Indonesia dalam merawat para pengungsi. Tim memastikan perawatan yang berkualitas.
“Mereka sangat baik dan merawat pasien dengan dedikasi dan pengabdian,” kata Dr. Chitra Hassan, seorang dokter anak Pakistan yang juga melayani penghuni kamp pengungsi Kota Bin Qasim.
Berita Terkait: Pemerintah Bali perlu waspada terhadap kemungkinan banjir bandang
Berita Terkait: Bencana air basah merenggut tujuh nyawa dalam seminggu: BNPB
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya