JAKARTA (ANTARA) – Bantuan kemanusiaan asal Indonesia tiba di Mesir pada Senin untuk korban konflik di Jalur Gaza, kata Kementerian Luar Negeri.
Pesawat Hercules TNI AU tiba di Bandara El Arish Mesir pada Senin pukul 08.00 waktu setempat.
“Terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah menyampaikan solidaritasnya terhadap rakyat Palestina. Bantuan telah tiba di bandara El Arish dan akan diserahkan kepada Palang Merah Mesir untuk diangkut ke perbatasan Gaza,” Wakil Menteri Luar Negeri Bahala Mansouri yang menyampaikan langsung mengawasi penyaluran bantuan, katanya dalam keterangan tertulis yang dirilis, Senin.
Usai menyerahkan bantuan kepada perwakilan Palang Merah Mesir, pesawat TNI AU akan bersiap untuk kembali ke Indonesia.
Bantuan tersebut akan diangkut ke Gaza melalui perbatasan Rafah dan didistribusikan kepada para korban oleh dua organisasi kemanusiaan internasional, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC). Konflik antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Pada 4 November 2023, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi mengirimkan bantuan dari Bandara Halim Pertanakusuma Jakarta.
Bantuan kemanusiaan tersebut berupa makanan, peralatan kesehatan, selimut, tenda, dan logistik lainnya dengan total berat 51,5 ton. Pengiriman tersebut menandai bantuan gelombang pertama dari Indonesia ke Gaza.
Bantuan tersebut diterbangkan menggunakan tiga pesawat, antara lain dua pesawat Hercules C-130 bernomor ekor A-1327 dan A-1328 dari Skadron Udara 31 dan Skuadron Udara 32 TNI AU serta satu unit pesawat Boeing 737 Garuda Indonesia carteran.
BERITA TERKAIT: Presiden mendesak menteri untuk terus bersuara mendukung Palestina
TERKAIT: Palang Merah Mesir sumbangkan bantuan Indonesia untuk Palestina ke Gaza
Berita terkait: Sembilan polisi Indonesia membantu menyalurkan bantuan ke Palestina
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya