JAKARTA, 13 September (Reuters) – Hujan lebat di Maluku bagian utara telah menyebabkan banjir bandang di kawasan industri nikel utama di Teluk Veda di provinsi tersebut, kata seorang pejabat pencarian dan penyelamatan pada hari Rabu.
Hujan deras telah turun di wilayah tersebut sejak Selasa dan banjir mulai terjadi pada Rabu pagi, kata Ichan M. Noor, juru bicara badan pencarian dan penyelamatan setempat.
Berdasarkan laporan terakhir, air banjir masih ada namun ketinggian air sudah surut, katanya seraya menambahkan belum ada laporan mengenai korban jiwa.
Veda Bay Industrial Park (IWIP) di Indonesia adalah salah satu pusat pemrosesan nikel terbesar di negara ini, yang mencakup Xingshan Holding Group dari Tiongkok dan Eramet dari Prancis ( ERMT.PA ).
Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan berupaya mendapatkan nilai lebih dari logam tersebut untuk menarik investasi hilir yang besar, termasuk produksi baterai kendaraan listrik.
Rekaman yang disiarkan oleh stasiun berita lokal MetroTV menunjukkan sebuah ekskavator dan beberapa mobil bergerak ketika air berlumpur mengalir deras.
IWIP tidak segera menanggapi email Reuters yang meminta komentar mengenai dampak banjir terhadap operasinya.
Sebuah sumber di Veda Bei, yang menolak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media, mengatakan operasi di taman tersebut telah kembali normal.
Laporan oleh Ananda Teresa, Francisca Nango; Disunting oleh Martin Petty
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya