Melihat para perajin, dia dipenuhi dengan kekaguman dan mungkin iri atas gaya hidup mereka yang jujur dan bebas stres. “Mereka bekerja dengan tangan, sambil menganyam, mereka ngobrol dan bercanda dengan teman-temannya. Karena sudah turun-temurun tinggal di desa, mereka mempunyai ikatan sosial yang sangat kuat. Saya rasa kami yang bekerja di kota saat ini sangat khawatir. Saya pikir stres mereka berkurang. Saya yakin [than city folks]. Ini memberi saya perspektif berbeda tentang cara hidup.
Koleksi Ndare menjadi sorotan di Galeri AlvinT yang dibuka pada bulan Oktober tahun ini. Terletak di Kawasan Desain Indonesia (IDD) yang baru didirikan di Jakarta Utara. Ruang fisik merupakan tonggak sejarah bagi Digitrovirjo, yang tertarik untuk menciptakan lingkungan spasial emosional yang menawarkan pengunjung cara lebih dalam untuk memahami identitas dan nilai budaya mereka melalui desain.
“Di atas lahan seluas kurang lebih delapan hektar, pengembang swasta memiliki lebih dari 50 toko furnitur, seni, dan dekorasi di ruang terbuka. Di dalamnya akan terdapat kafe, restoran, dan bar, dan akan menjadi yang pertama di Indonesia – seperti distrik desain di Miami. Karena kami tidak ingin menjual furnitur, toko kami kami jadikan sebagai galeri, kami ingin mencoba dan menjual pengalaman dan mendorong ide-ide yang kami yakini, ”katanya DigitroVirjo.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya