Tempo.co, Jakarta – Nasrullah, seorang pelaut Indonesia yang bekerja di kapal kontainer MV Titan, telah melalui perjalanan panjang dan penuh tantangan untuk kembali ke tanah airnya setelah menjalani hukuman penjara yang berat. Angola (13/3), menurut KBRI Windhoek.
Namun berkat dukungan berbagai pihak, termasuk tokoh agama seperti Duta Besar Kehormatan RI Romo Karno, dan masyarakat Indonesia di Luanda, kepulangannya akhirnya menjadi kenyataan.
Dilaporkan dari kemlu.go.id, Perjuangan Nasrullah dimulai ketika ia dipenjarakan di Comerca da Viana selama lebih dari 6 (enam) bulan setelah dituduh menikam rekannya yang asal Ukraina. Meski awalnya diberikan pembebasan sementara karena bukti dan yurisdiksi yang tidak jelas, Nasrullah tetap terjebak dalam situasi sulit. Namun dengan tekad yang kuat dan dukungan hukum yang baik, akhirnya pada 7 Maret 2024, Nasrullah dinyatakan bebas permanen oleh Kejaksaan Agung Angola. Sertifikat kemerdekaan menjadi tiket Nasrullah kembali ke tanah air, Indonesia.
Tantangan Nasrullah belum selesai. Sebelum kembali, ia harus melawan penyakit yang menyerangnya. Demam tinggi, lemas dan diagnosa dokter menunjukkan Nasrallah mengalami gejala tipus dan malaria. Pastor Curno membawanya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan dan perawatan. Setelah beberapa hari menjalani perawatan, Nasrullah akhirnya dinyatakan sehat untuk kembali ke Indonesia pada 13 Maret 2024.
Duta Besar Kehormatan Indonesia Bpk. Dukungan masyarakat Indonesia di Vicente dan Luanda juga sangat menentukan kelancaran proses pemulangan Nasrullah. Nasrullah akhirnya diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke Indonesia meski menghadapi beberapa kendala, termasuk pemeriksaan imigrasi yang ketat di bandara Luanda.
Pada saat kepergiannya, terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan besar kepada Nasrallah, ia menjadi lebih kuat. Duta Besar RI Wisnu atas segala bantuan yang diberikan oleh Bapak. Tak lupa Vicente menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada Romo Karno dan seluruh masyarakat Indonesia di Luanda.
Perjalanan Nasrullah menjadi bukti nyata bahwa dengan tekad yang kuat dan dukungan kuat dari berbagai pihak, tidak ada yang mustahil untuk dicapai. Nasrullah diperkirakan tiba di kampung halamannya di Surabaya pada 15 Maret 2024 dan akan disambut hangat oleh keluarganya. Semoga kepulangan Nasrullah membawa kebahagiaan dan kesuksesan yang luar biasa bagi tanah air tercinta.
TEMPO.CO | KBRI Windhoek
Seleksi Guru: Beli Angola Ice Indonesian Mate Transport
klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya