Pakar hak asasi manusia mengecam pemberian jenderal kehormatan bintang empat oleh presiden Indonesia yang akan segera berakhir masa jabatannya kepada Prabowo Subianto, seorang tokoh kontroversial yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
Prabowo, 72, mantan menantu diktator Sukarto dan A Komandan Khusus di bawah pemerintahannya Dia diberhentikan dari militer pada tahun 1998 atas tuduhan penculikan dan penyiksaan aktivis pro-demokrasi.
Prabowo, yang kemudian melunakkan citranya dengan menampilkan dirinya sebagai sosok yang sama Kakek yang tidak berbahayaAda Diduga memenangkan pemilihan presiden bulan ini. Kampanyenya didorong oleh dukungan tersirat dari Presiden Indonesia Joko Widodo, yang dikenal sebagai Jokowi, yang putranya adalah Jokowi.
Prabowo menyetujuinya Wawancara tahun 2014 dengan Al Jazeera Pada era Soeharto, ia pernah terlibat dalam penculikan aktivis, namun ia mengaku berada di bawah perintah dan tindakannya sah.
Dari lebih dari 20 aktivis yang diculik pada tahun 1998, 13 orang masih hilang.
Prabowo juga dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Papua dan Timor-Leste, namun ia membantahnya.
Dia dilarang memasuki Amerika Serikat selama dua dekade karena tuduhan pelanggaran hak asasi manusia hingga pengangkatannya sebagai menteri pertahanan di bawah pemerintahan Jokowi.
Gufron Mabruri, direktur eksekutif kelompok hak asasi manusia Imparsial, mengatakan kepada The Associated Press bahwa keputusan untuk memberikan penghargaan bintang empat kepada Prabowo akan “memalukan kehormatan dan martabat militer Indonesia.”
Kampanye Prabowo mendapat keuntungan besar dari dukungan tidak resmi terhadap Jokowi, dan presiden yang akan segera keluar itu dituduh ikut campur dalam pemilu untuk melindungi warisannya dan membangun sebuah dinasti.
Andreas Harsono, peneliti Indonesia di Human Rights Watch, mengatakan, “Jokowi menggunakan kekuasaan kepresidenannya untuk mengumpulkan kekuasaan bagi dirinya dan keluarganya, dan tentu saja, menggunakan rezim kehormatan militer untuk mengeksploitasi kepentingan sempitnya dan menyesatkan masyarakat tentang dinas militer.”
Prabowo memenangkan lebih dari 55% suara pada tanggal 14 Februari, menurut penghitungan tidak resmi dari lembaga pemungutan suara, berdasarkan jutaan suara yang diberikan dari seluruh negeri. Akun-akun tersebut telah terbukti dapat diandalkan pada pemilu-pemilu sebelumnya.
Baca selengkapnya Wali
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya