Presiden Indonesia Joko Widodo (kedua dari kiri) makan siang bersama calon presiden (dari kiri) Kanjar Pranovo, Prabowo Subianto dan Anis Baswedan di Istana Kepresidenan di Jakarta, Indonesia, 30 Oktober 2023.
Dua dari tiga calon presiden Indonesia telah meminta Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk tetap netral menjelang pemilu tahun depan.
Jokowi bertemu dengan ketiga kandidat presiden tersebut untuk makan siang di istana presiden di Jakarta kemarin, di mana kandidat Anees Baswedan dan Kanchar Pranovo mendesak pemimpin tersebut untuk menjaga netralitasnya menjelang pemilu 14 Februari.
“Kita sering bertemu orang-orang yang cinta presiden, dan mereka punya pesan: Presiden harus menjaga netralitas,” kata Anees, mantan Gubernur Jakarta, dalam konferensi pers usai pertemuan. laporan Reuters. “Dia meresponnya dengan positif dan baik, sehingga diskusi kami berjalan lancar.”
BenarNews memberitakan, Kanjar, mantan Gubernur Jawa Tengah yang mewakili Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yang diperebutkan Jokowi pada pemilu 2014 dan 2019, menyampaikan pesan serupa kepada presiden.
“Dia orang baik dan Insya Allah akan mendukung sistem demokrasi yang baik,” ujarnya. “Adalah tugas kita untuk menjamin pemilu yang damai, untuk memastikan bahwa sistem pemerintahan tidak memihak dan untuk memastikan bahwa pemilu diselenggarakan secara adil.”
Komentar tersebut muncul dua minggu setelah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengumumkan bahwa putra sulung Jokowi, Gibran Raka Rakabuming, akan menjadi calon wakil presidennya. Partisipasinya dimungkinkan oleh keputusan Mahkamah Konstitusi yang kontroversial pada tanggal 16 Oktober yang menyatakan bahwa setiap kandidat yang berusia di bawah minimal 40 tahun dapat mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden jika mereka sebelumnya telah terpilih untuk menduduki jabatan regional. Berdasarkan aturan sebelumnya, Gibran, 36, Wali Kota Surakarta, dilarang ikut pemilu.
Keputusan tersebut memicu kritik dan menimbulkan kekhawatiran bahwa Jokowi menggunakan patronase dan nepotisme untuk memastikan kelanjutan kekuasaannya setelah masa jabatan kedua dan terakhirnya berakhir pada Oktober 2024.
Kakak ipar Jokowi, yang merupakan ketua Mahkamah Konstitusi, sedang mencari intervensi politik yang bertujuan untuk melindungi kekuasaan presiden Indonesia setelah ia meninggalkan jabatannya. Aktivis dan pakar hukum Indonesia nantinya Banyak keluhan yang diajukan Bersamaan dengan pengadilan, sembilan hakimnya secara efektif menuduh Jokowi membuat keputusan bermotif politik yang menguntungkan putranya.
Dukungan dari Jokowi, bahkan secara diam-diam, berpotensi mempengaruhi persaingan, mengingat popularitasnya yang luar biasa.
Meskipun pemimpin Indonesia tersebut belum secara resmi menunjuk penggantinya, ia telah mengirimkan sejumlah sinyal yang halus dan bervariasi. Menurut Reuters dilaporkan awal bulan ini, Jokowi telah memberikan petunjuk di masa lalu bahwa dia mendukung pencalonan Kanjarin, pengusung standar PDI-P. Namun dalam beberapa bulan terakhir, di tengah rumor keretakan antara dirinya dan pimpinan PTI-P Meghwati Sukarnoputri, “dia diam-diam mendukung mantan jenderal kontroversial, Prabowo Subianto.” Menurut laporan tersebut, hal ini termasuk instruksi kepada partai politik di koalisinya untuk mendukung Prabowo dan referensi ke jaringan politik informalnya yang besar, Projo, untuk mendukung mantan jenderal era Sukarto tersebut.
Sementara itu, Jokowi kemarin Dia berjanji akan tetap netral Dalam pemilu. Dalam rapat terpisah yang dihadiri 37 wali kota sementara, 133 bupati, dan 23 gubernur sementara, Presiden RI ditekankan Pentingnya pemerintah daerah untuk menjaga netralitas menjelang pemilu.
Ia mendesak agar mereka memberikan dukungan penuh kepada KPU dan Bawaslu tanpa memihak partai atau kandidat mana pun. “Saya juga menghimbau agar tidak memihak,” ujarnya. Pekerjaan Anda dipantau. Sangat mudah untuk mengetahui pemimpin daerah mana yang berpihak.
Seberapa besar arti janji-janji ini dalam praktiknya masih belum diketahui. Jokowi membantah adanya niat untuk memperkuat kekuasaannya di dinasti politik baru. mengatakan Fakta bahwa putranya mencalonkan diri sebagai cawapres Prabowo secara luas dipandang sebagai dukungan informal terhadap calon presiden yang dikalahkannya pada tahun 2014 dan 2019, dengan mengatakan “kita tidak boleh ikut campur dalam keputusan anak-anak kita.” Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa intervensi langsung Jokowi selama kampanye pemilu mungkin tidak diperlukan.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya