Ikuti kami di Telegram untuk pembaruan terbaru: https://t.me/mothershipsg
Sebuah video orang iseng yang berpura-pura menjadi Bokong sambil berdiri di pinggir jalan di Indonesia viral di media sosial.
Insiden itu terjadi di Temak, Jawa Tengah pada 14 April. Itu terjadi sekitar 230 pagi pada tanggal 2. Kompas dilaporkan.
Polisi telah menegur orang iseng itu.
Mereka menendang dan menyeret
Bokong adalah hantu dalam cerita rakyat Indonesia dan Malaysia yang dikatakan sebagai arwah orang mati yang terperangkap dalam kain kafan mereka.
Jelas, bukan sesuatu yang ingin Anda lihat di pinggir jalan.
Dalam video tersebut terlihat seseorang mendekati “Bokong” tersebut dan menendangnya hingga jatuh ke tanah.
Pria yang merekam video tersebut mengaku “terkejut”.
Beberapa pria mengepung Bokong dan menendang serta menyerangnya.
Pria lain terdengar menyebut Bokong “tercela”.
Ketika perekam menyarankan untuk melaporkan Bokong ke polisi, seseorang menjawab bahwa mereka akan “segera” membawa Bokong ke stasiun.
Video diakhiri dengan Bokong diseret.
Tonton videonya sendiri di bawah ini:
Kenakalan oleh anak di bawah umur
Berdasarkan Kompas, Orang iseng dibawa ke Temak, Polsek Bonang.
Kapolres Demak AKBP Budi Adi Buono membenarkan penangkapan tersebut dan mengatakan motif pelaku adalah mengolok-olok orang lain.
Seorang teman tersangka yang berada di lokasi kejadian juga ditangkap.
Karena mereka berdua di bawah umur, mereka dengan sopan diserahkan kepada keluarga mereka.
Kedua anak tersebut diminta memberikan pernyataan tertulis yang berjanji tidak akan menimbulkan kekhawatiran warga di kemudian hari.
“Kami memberi pengarahan dan mengajak [their] Orang tua, Ketua Rukun Tetangga, Ketua Rukun Warga dan Ketua Desa akan membantu pemantauan [the two children]kata Budi.
“Kami juga telah mengarahkan para pelaku untuk melapor agar tidak mengulangi perbuatannya,” tambahnya.
Budi juga mengimbau masyarakat untuk tidak mengikuti aksi bocah tersebut karena dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. perkotaan Jakarta dilaporkan.
“Saya harap masyarakat tidak mengambil langkah seperti itu karena bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Jangan mudah marah atas hal yang tidak jelas,” ujarnya.
Gambar teratas melalui @andreli_48/Instagram.
More Stories
Beberapa hari setelah penangkapan kritikus Widodo, rezim presiden Indonesia
Keluarga miliarder Indonesia dituduh mengendalikan kelompok 'perusahaan bayangan' terkait deforestasi besar-besaran
Indonesia juga harus memulangkan artefak budaya